Piala Dunia Qatar 2022

Argentina Susul Qatar Tersingkir di Babak Awal?

Oleh : Rulin Purba - Sabtu, 26/11/2022 22:49 WIB

Lionel Messi (Argentina), penantian penentuan lawan Meksiko. (Foto: getty/footballlondon)

indonews (Qatar) - Tak mengada-ada. Kemenangan Polandia 2-0 atas Saudi Arabia, Sabtu (26/11) barusan membuat posisi Argentina semakin rawan di Grup C. Empat jam lagi nasib Lionel Messi dkk ditentukan.

Ya, melawan Meksiko pada Minggu (27/11) pukul 02.00 WIB jadi partai hidup mati Argentina. Jika kalah dari Meksiko maka itulah saatnya Argentina kembali menangis. 

Saat ini Polandia memimpin grup dengan 4. Meksiko baru 1 poin berkat hasil imbang dengan Polandia. Jika Meksiko memetik poin penuh dari Messi cs maka poinnya juga 4. Artinya, partai terakhir Argentina melawan Polandia tak lagi berpengaruh. Seberapa banyak pun gol ke gawang Polandia tak punya arti lagi.  

Menang atas Meksiko adalah harga mati buat La Albiceleste. Messi sebagai kapten berusaha tetap tenang dan meminta publik negerinya bersikap sama.

"Beri kami kepercayaan, kami akan bangkit dan memenangkan pertandingan ini," kata bintang PSG yang berencana pensiun dari timnas setelah 5 kali ikut Piala Dunia.

Untuk menginspirasi dan menguatkan tim, Argentina mendatangkan beberapa pemian legenda mereka ke Qatar. Salah satunya adalah Mario Kempes, local hero saat Argentina jadi tuan rumah Piala Dunia 1978. Tak hanya itu, ruh almarhum Diego Maradona pun coba 'dihidupkan' dengan acara peringatan 2 tahun kepergian sang mega bintang pada 25 November kemarin. Poster Maradona diobral di camp latihan Argentina dan rencananya akan dibentangksn juga dalam laga versus Meksiko dinihari nanti.

Pelatih Meksiko Gerardo Martino dan skuadnya pun sama, incar 3 poin dari Argentina. Selama ini Meksiko memang lawan mudah bagi Argentina. Tetapi kekalahan Argentina dari Saudi Arabia menjadi penyemangat khusus bahwa mereka pun bisa menumbangkan tim Tango yang bertabur pemain bintang.

Dan, itu tadi, jika Meksiko sukses maka saat sama Argentina tak lagi berpeluang ke babak selanjutnya. Sama seperti Qatar, akan tercatat rekor buruk sebagai tim pertama di Piala Dunia yang gagal ke fase berikutnya hanya dalam 2 pertandingan.

Semoga bukan itu yang akan terjadi. (rnp)

 

Artikel Terkait