Opini

Selamat Bekerja Pj Sekda Jakarta

Oleh : luska - Senin, 05/12/2022 07:16 WIB

Oleh :Muhadam Labolo

Tuhan mempersiapkan peluang terbaik untuk Alumni Manglayang. Uus Kuswanto, Purna Angkatan ke 4 STPDN dilantik sebagai Sekda Provinsi DKI Jakarta, 2 Desember 2022, pukul 13.00. Kendatipun posisi puncak Pj Gubernur DKI Jakarta tak sempat diduduki teman sejawatnya Dr. Bahtiar (Dirjen Kesbangpol Kemendagri), rupanya Tuhan punya rencana lain, Uus Kuswanto dipercaya Heru Budi Hartono (Pj Gubernur DKI Jakarta) sebagai orang kedua di jajaran eksekutif ibukota.

Sepak terjang Uus Kuswanto tak banyak diketahui publik. Ia Pamong yang memulai karir dari bawah, Lurah, Camat, Kepala OPD, Seko hingga Walikota Jakarta Barat. Ia bahkan pernah terdepak dari posisi walikota, kembali ke staf sebagai asisten. Ia lapang dada menerima _kick_ sebentar sebelum sampai ke puncak. Uus kader yang tenang, _friendly,_ dan sabar menunggu setiap perubahan. Ia punya pengalaman sebagai bawahan yang loyal dengan mantan Gubernur Jokowi, Ahok, dan Anies Baswedan.

Politik lokal memang tak sekompleks di pusat, namun DKI Jakarta punya ciri khusus, _setali tiga_ dengan politik nasional. Jakarta menjadi pusat gravitasi sekaligus barometer politik nasional. Tentu saja intrik dan pembelahan antar elit di birokrasi lokal bukan hal baru. Pasca berakhirnya pejabat lama, dinamika di birokrasi sedikit beriak memperebutkan pengaruh.

Uus tampil tanpa warta. Ia seperti mendapat bola muntah dari kerumitan di depan gawang antar para loyalis lama dengan penjabat baru. Untungnya Uus pernah satu gerbong dengan penjabat baru. Ia tak punya masalah serius, kecuali pengalaman kinerja antar bawahan dan atasan. Tentu saja semua loyalis lama masuk hitungan, namun sosok Uus punya daya tarik sendiri. Ia seperti kartu mati yang dihidupkan kembali.

Uus dipandang netral dan diterima baik oleh jajaran eksekutif maupun politisi di legislatif Jakarta. Beliau sepi dari hiruk-pikuk politik Balai Kota. Pelaksana Jakarta tak sungkan memilihnya, menukar posisi dengan sekda lama agar beban yang dipikul semakin ringan. Pj Gubernur Jakarta tentu butuh sekretaris yang netral, loyal, pengalaman, _fresh_ dan relatif dapat berkolaborasi dengan semua pihak, bukan Ronin Samurai yang kehilangan loyalitas sebab ditinggal tuannya.

Duduk sebagai eselon satu di Balai Kota Jakarta tentu sedikit berbeda. Disitu sentral administrasi otonomi sekaligus wakil pemerintah pusat. Tugas rutin melayani sekian banyak urusan kota dan kabupaten administratif. Jakarta memang tak lagi berstatus Ibukota Negara, namun sepanjang Ibukota Nusantara belum siap, Jakarta tetap melaksanakan fungsi-fungsi ibukota negara.

Sebagai sahabat baik saya tentu mengucapkan selamat. Posisi itu, selain amanah yang mesti ditunaikan, Uus telah memperlihatkan loncatan sekaligus merajut sejarah bagi alumni Manglayang. Ia sedang memperlihatkan karakter kepemimpinan pemerintahannya, serta bersinergi dengan semua unsur. Meski begitu Uus tak mudah berkumpul untuk sesuatu yang bersifat eklusif. Ia lebih suka berdiri di atas kepentingan semua golongan. Ia jembatan bagi kelompok yang berseberangan secara internal seperti Betawian.

Kepadanya saya ingatkan agar berbuat yang terbaik. Kita hanya sekali hidup. Hanya sekali mengabdi dalam rentangan waktu yang pendek. Bila usai, hanya sejarah sebagai kenangan yang akan diingat. Karena itu, rangkailah sejarah sebaik mungkin, agar menjadi cermin dan cahaya bagi generasi berikutnya. Sekali lagi saya ucapkan selamat bekerja, semoga sukses dan amanah. 

Artikel Terkait