Piala Dunia Qatar 2022

Melawan Prancis, Maroko Bakal Diperkuat Sentimen Ras Afrika, Arab dan Kekuatan Muslim

Oleh : Rulin Purba - Minggu, 11/12/2022 10:51 WIB

Bentrokan fans Maroko dan Prancis versus polisi di pusat kota Paris beberapa jam lalu. (Foto: reuter-jagran)

indonews (Prancis)  - Ribuan pendukung Maroko tumpah ke pusat kota Paris sekitaran Menara Eiffel. Tak lama kemudian fans Prancis tumplek ke lokasi sama pada Minggu (11/12) subuh WIB. Rusuh.

Pendukung Maroko pesta pora setelah timnya mengalahkan Portugal di Qatar 2022. Mereka masih di sana saat Prancis mengalahkan Inggris. Kedua kubu bikin perayaan bersama.

Sayangnya, ada oknum yang bikin rusuh dengan upaya menjarah toko di seputar Champs Elysees, pusat perdagangan mewah di Kota Paris. Membuat polisi anti huru hara beraksi dengan tembakan meriam air maupun gas air mata. membuat fans malah semakin marah.

Rusuh, dan kedua kubu bersatu melawan polisi. Rekaman gambar yang ditayangkan kantor berita Reuter menunjukkan bringasnya ulah sejumlah suporter. 

Uniknya, kedua kubu yang kali ini bersatu, dipastikan bakal terbelah pada laga semifinal Kamis (15/2) mendatang karena yang bertarung justru Prancis melawan Maroko. Ini laga rawan bentrok pendukung karena populasi imigran Maroko yang begitu banyak di Prancis. Tercatat sekitar 1,2 juta imigran Maroko berada di Prancis. Jumlah terbesar di negara Eropa. Di Spanyol, Italia, Belanda dan Jerman jumlah mereka hanya ratusan ribu.

Pelatih Maroko Walid Regrarui pun kelahiran Prancis, besar di sana dan sampai saat ini keluarga besarnya tinggal di sana. 

Dalam laga semifinal nanti, diperkirakan Maroko tak hanya didukung bangsanya sendiri. Tapi, seperti ditunjukkan para penonton langsung di Qatar, tim ini juga didukung para pecinta sepakbola Afrika dan bangsa-bangsa Arab. Maklum, tinggal Maroko  yang tersisa mewakili benua Afrika dan negara muslim di ajang Qatar 2022. 

Sentimen itu sungguh terjadi dan itu pula yang ingin dieksploitasi Regrarui jelang bentrok versus Prancis. Maklum, ini kali pertama tim negara Afrika, bangsa Arab, dan negara muslim yang masuk semifinal Piala Dunia.

"Tadinya kami hanya didukung publik Maroko dan kami bertanding untuk mereka. Sekarang kami mewakili Afrika,  Muslim dan bangsa Arab," tegas Regrarui yang membawa timnya sejauh ini tanpa kekalahan sejak fase grup di Qatar 2022.

Wajar kalau polisi Prancis harus mengantisipasi segala kemungkinan pada laga Prancis versus Maroko nanti. Fanatisme dan militansi yang jadi salah satu sumber kekuatan Maroko dalam permainan kemungkinan berpotensi menjalar ke benak penggemarnya. Mari berharap semoga saja tak menimbulkan rusuh seperti baru terjadi.(rnp)

 

 

 

 

 

Artikel Terkait