Bisnis

Ying dan Yang dalam Bisnis, Perpaduan Sense of Busines dengan Jiwa Keprofesional yang Handal

Oleh : very - Rabu, 18/01/2023 18:25 WIB

Terje H Nilsen dan Ridwan Jasin Zachrie. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Kita akan merayakan Tahun Baru China atau lazim dikenal sebagai Imlek, pada 22 Januari 2023 mendatang.

Dalam dunia bisnis China, kita mengenal filosofi yang disebut “Yin” dan “Yang” untuk mencapai kesuksesan sebuah usaha. Filosofi ini kini banyak diterapkan pada hampir semua bisnis di Timur dan Barat.

Tak terkecuali, filosofi “Yin” dan “Yang” ini juga diterapkan sebagai salah satu kunci suksesnya bisnis Seven Stones di Indonesia.

Duet pemilik Seven Stones, Terje H Nilsen dan CFO-nya Ridwan Jasin Zachrie dinilai banyak kalangan sebagai kunci sukses makin berkembang pesatnya bisnis Seven Stones di Indonesia.

Lalu bagaimana 2 kutub ini bersinergi?

Seven Stones didirikan oleh Terje H Nilsen, hampir 5 tahun yang lalu. Pria kelahiran Norwegia ini hampir 30 tahun berada di Indonesia.

“Sebagai orang asing, Terje yang sudah malang melintang di Indonesia, sangat menjadikan dirinya seorang Indonesia. Pemahaman dirinya atas politik, ekonomi, sosial dan budaya Indonesia, menjadikan dirinya sangat memahami Indonesia,” ujar Ridwan Zachrie dalam sebuah kesempatan di Jakarta, belum lama.

Menurut Ridwan, kerap kali pandangan-pandangan Terje tentang Indonesia menjadi rujukan kalangan ekspatriat yang bertanya tentang Indonesia.

Seven Stones yang pertama kali berdiri di Bali itu akhirnya menjadi referensi bagi orang asing berinvestasi di Indonesia, dan kemudian banyak andil dalam berdirinya PMA di Indonesia. “Perusahaan ini secara tidak langsung banyak ikut andil dalam masuknya investasi asing di Indonesia,” ujarnya.

Pada tahun 2021, Terje bertemu dengan Ridwan Zachrie, salah satu eksekutif terkemuka di Indonesia. Mereka kemudian bersepakat memperluas cakupan bisnis Seven Stones ke Jakarta.

Terje menyadari bahwa meskipun Bali adalah pusat keberadaan orang asing atau lazim disebut ekspatriat di Indonesia, tapi bagaimanapun Jakarta adalah central of economi di Indonesia. Jadilah kemudian Terje berkolaborasi dengan Ridwan memasuki sektor-sektor riil di Jakarta.

Ridwan yang lama berkecimpung di sektor finansial mengawinkan kapasitas profesionalnya dengan Terje yang memiliki sense of business yang tajam. Mereka kemudian memusatkan fokus bisnis dengan memusatkan pada sektor di Norwegia yang memiliki kelebihan mumpuni khususnya di bidang knowledge dan technology, seperti di antaranya Renewable Energy, Fisheries dan Maritime, Forestry, juga termasuk di dalamnya green energy dan lebih luas lagi blue economy.

Seven Stones mempunyai misi memasukkan knowledge dan technology dari perusahaan-perusahaan terkemuka di Norwegia khususnya dan negara Nordic umumnya untuk mau masuk berinvestadi di Indonesia.

Ridwan mengatakan bahwa dukungan pihak Embassy Norwegia yang mempunyai hubungan baik dengan Seven Stones, makin mempermulus misi bisnis Seven Stones di Indonesia.

Penerapan prinsip “Yin” dan “Yang” mampu memberi keseimbangan dalam kolaborasi 2 orang ini. Yakni dengan mengawinkan jiwa profesional yang handal yang dimiliki Ridwan di satu sisi, dengan sense of business tajam yang dimiliki Terje di lain sisi.

“Memperluas bisnis dengan tetap mengedepankan jiwa profesional yang disiplin menjadi salah satu kunci keberhasilan Seven Stones di Indonesia,” pungkas Ridwan. ***

Artikel Terkait