akarta, INDONEWS.ID – Franciscus Xaverius Seda (4 Oktober 1926-31 Desember 2009) atau biasa disapa Frans Seda adalah milik bangsa Indonesia. Dalam perjalanan hidupnya, Frans Seda banyak mewariskan masa depan bangsa khususnya dalam bidang pendidikan, pembangunan ekonomi dan media. Karena itu, dia sangat layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Demikian tanggapan Dr. Salman Habeahan, S.Ag.MM, Direktur Pendidikan Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia ketika menghadiri Seminar Nasional “Merajut Nilai Keutamaan Frans Seda dalam menata Kemajuan Bangsa”, di Hotel Grand Sahid Jaya-Jakarta, Jumat, 20 Januari 2023.
“Frans Seda meninggalkan banyak legacy penting dalam perjalanan pembangunan Bangsa Indonesia. Ia bukan sekadar teknokrat sejati, tetapi perannya sangat dirasakan masyarakat dan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Kebijakan Frans Seda sebagaimana ditegaskan Menteri Sri Mulayani, dan Melcius Mekeng, politisi senior Partai Golkar, sangat penting seperti dalam pembangunan ekonomi yang berimbang dan berkelanjutan, penamaman modal asing, legacy dalam bidang pendidikan dan media cetak.
Pendiri Universitas Atmajaya, dan Kompas ini masih banyak meninggalkan warisan dalam perjalanan bangsa Indonesia.
“Fakta dan data sejarah berbicara, bahwa Sosok Frans Seda sangat layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional sebagai salah satu bentuk penghargaan negara terhadap jasa dan perjuangan beliau untuk Bangsa Indonesia,” tegas Salman Habeahan, yang juga pengajar Pascasarjana Universitas Budi Luhur Jakarta itu.
Lebih jauh, Salman menegaskan bahwa keutamaan yang diwariskan oleh Frans Seda dalam sejarah pembangunan bangsa Indonesia, bukan hanya dalam bidang ekonomi, pendidikan dan media, tetapi warisan keutamaan (virtus) dalam hidupnya.
Frans Seda meninggalkan nilai-nilai integritas, etika dan estetika yang selalu tampak dalam hidup dan karyanya yang harus dirawat sebagai bagian dari proses pendidikan politik bagi generasi muda Indonesia.
Frans Seda adalah tokoh bangsa yang menjadi persembahan yang harum masyarakat Nusa Tenggara Timur untuk pembangunan Bangsa Indonesia. “Semangat perjuangan bangsa dan pengabdian untuk Gereja (Pro Ecclesia et Patria) tercermin dalam jejak-jejak kehidupan Frans Seda,” katanya.
Legacy yang ditinggalkan Frans Seda penting untuk dirawat dan ditumbuhkembangkan, bukan hanya berhenti pada pemberian Gelar Pahlawan Nasional yang sedang diperjuankan, tetapi seluruh cita-cita dan perjuangan hidupnya.
Nilai-nilai keutamaan Frans Seda dalam menata kemajuan bangsa penting dan sangat relevan digelorakan kembali ditengah defisitnya nilai-nilai keteladanan dari para pemimpin nasional di Indonesia.
“Frans Seda secara fisik boleh tidak ada, tetapi legacy dan nilai-nilai keutamaan yang telah diwariskan untuk generasi muda Indonesia harus tetap hidup,” pungkasnya. ***