Nasional

Rizal Ramli: What You Hear, What You Say, What You Get

Oleh : very - Kamis, 16/03/2023 12:05 WIB

Ekonom Senior, Dr. Rizal Ramli. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID –Tokoh Pergerakan Rizal Ramli mengatakan kaum muda atau generasi Z sangat tidak suka dengan figur yang menggunakan bahasa formal, dibungkus dengan pencitraan namun miskin substansi.

Karena itu, mantan Menko Ekuin di era Presiden Gus Dur ini selalu menggunakan bahasa santai bahkan cenderung urak-urakan namun tidak kehilangan substansi.

“Kita kan membahas sebuah persoalan dengan bahasa urak-urakan, bukan dengan bahasa formal. Sebagai ekonom, dalam dalam acara ilmiah, memang saya selalu menggunkan bahasa ilmiah. Namun dalam percakapan sehari-hari kita kan beda. Sebagai tokoh pergerakan bahasa kita harus membumi. Yang muda ini, generasi Z, senang dengan tokoh yang terus terang, dan paling sebel pada orang yang ngalor-ngidul,” ujarnya dalam podcast BERISIK (Berita dan Telisik) yang dipandu oleh Hendri Satrio dan Imam Priyono di Jakarta, belum lama.

Kedua, kata ekonom senior itu, kaum muda sangat suka pada tokoh yang tidak ribet, yang bahasanya sama dengan apa didengar dan dilakukan. “What you hear, what you say, what you get, dan itu adalah Rizal Ramli,” ujarnya.

Dalam acara itu, Hendri menanyakan apa nanti yang akan dilakukan oleh Bang RR – sapaan Rizal Ramli – ketika ditunjuk menjadi Menteri Keuangan. Rizal Ramli menjawab sekenanya saja, “Saya ga mau menjadi Menteri Keuangan, saya maunya jadi Presiden,” ujarnya.

Lantas, Hendri pun mengubah pertanyaan. “Siapa lawan yang paling berat jika Bang RR menjadi calon presiden, apakah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan atau Prabowo Subianto,” tanya Hendri.

“Menurut saya sih biasa-biasa saja (tidak ada yang berat, red.),” jawab mantan Menko Kemaritiman itu santai.

Tampaknya Bang RR sangat percaya diri bahwa ia mampu mengalahkan semua bakal calon presiden yang muncul saat ini.

Bang RR pun beradai-andai, jika ada partai politik yang mencalonkan dirinya menjadi calon presiden, jangan-jangan yang lolos pada tahab kedua adalah Anies Baswedan dan Rizal Ramli.

“Maka pada tahab kedua itu teman-teman dari Muhammadiyah yang muda 75 persen memilih Anies, sedangkan yang senior 25 persennya memilih kita (Bang RR). Kemudian kaum nasionalis pasti memilih Rizal Ramli. Kaum minoritas pasti pilih RR lah. Nahdlatul Ulama tidak mungkin memilih Anies dan mereka pasti memilih RR. Jadi pada putaran kedua pasti perolehannya 70:30 untuk kemenangan RR. Namun, karena Anies itu anak baik kita angkat jadi apa begitu. Itu saja kok repot,” ujarnya. ***

Artikel Terkait