Agus Martowardojo dan Budi Sadikin. (Foto: Indonews.id)
Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo dikabarkan segera melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Hal itu lantaran untuk mengisi kekosogan Menteri Pemuda dan Olahraga pasca ditinggalkan oleh politisi Partai Golkar Zainudin Amali.
Sebelumnya, muncul juga desakan agar Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap sejumlah menteri seperti kementerian yang dijabat oleh Menteri Partai NasDem, dan Menteri Keuangan RI.
Isu pergantian Menteri Keuangan tersebut menyeruak di tengah skandal mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Rafael Alun Trisambodo, hingga polemik transaksi yang mencurigakan sebesar Rp 349 triliun di kementerian yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati tersebut.
Ada sejumlah nama yang disebut-sebut bakal menggantikan Sri Mulyani antara lain Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.
Baca juga : Bupati Tanah Datar Serahkan Bantuan Bagi Korban Kebakaran Di Jorong Koto Laweh Nagari Tanjung Alam
Ekonom senior, DR Rizal Ramli menilai bahwa munculnya nama Agus Martowardojo merupakan pilihan yang tepat bagi Presiden Jokowi.
“Dari awal RR (Rizal Ramli) nilai yang paling pas adalah Agus Martowardojo. Dia kalau minjam, yield pinjamanan normal, lebih rendah dari negara-negara yang ratingnya lebih rendah dari RI, yaitu Thailand, Vietnam dan Philipina,” ujar mantan Menko Perekomian tersebut di Jakarta, Senin (27/3).
Mantan Menko Kemaritiman itu mengatakan, selama 9 tahun Menteri Keuangan dijabat Sri Mulyani, tingkat suku bunga pinjaman RI mengalami “anomali”, yakni lebih tinggi dibanding negara-negara lain dengan rating yang lebih rendah dari Indonesia.
“Selama 9 tahun SMI Menkeu, tingkat bunga pinjaman RI ‘Anomali’, 6.5%, lebih tinggi dari negara-negara yang ratingnya lebih rendah. Kerugian RI puluhan trilliun, yang harus bayar rakyat Indonesia,” ujarnya.
Menurut mantan Kepala Bulog tersebut, hal itu terjadi karena ada “arranger fee” yang diselipkan dalam biaya-biaya investasi tersebut. “Memang ada ‘arranger fee’ yang diselipkan dalam biaya-biaya investment bankers. Itu yang terjadi dengan PM Najib, selipkan ‘arranger fee’ lewat JP Morgan. Akhirnya terbuka, Najib jatuh dan ditangkap,” katanya.
Namun, kata Bang RR– sapaan Rizal Ramli- Agus Martowardojo memang kaku dan terkesan arogan. “Agus kaku dan ada kesan arogan,” tambahnya.
Tokoh yang juga layak dipertimbangkan menjadi Menteri Keuangan, kata Rizal Ramli, adalah Budi Sadikin. Pasalnya, Budi dikenal memiliki pengetahuan luas dan artikulatif.
“Yang terbaik kedua adalah Budi Sadikin, well-rounded banker dan artikulatif.
Kalau Jokowi pertahankan SMI, yang banyak kasus kotor, Jokowi akan nyungsep bersamanya. It’s too big a scandal to ignore,” pungkas Bang RR. ***