Jakarta, INDONEWS.ID - Saat ini terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pengangguran meningkat, 40% rakyat miskin, dan terjadi perlambatan dalam bidang ekonomi. Hal ini membuat masyarakat khususnya Gen Z menjadi cemas. Pasalnya, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi lebih sedikit.
Padahal, sebentar lagi bangsa Indonesia mengalami bonus demografi, karena jumlah penduduk usia produktif jauh lebih besar daripada jumlah penduduk dengan usia yang tidak produktif lagi. Karena itu, seharusnya bonus demografi tersebut bisa benar-benar menjadi “bonus” bukan beban demografi.
Lantas apakah masih ada solusi atau jalan bagi Gen Z untuk memenuhi harapannya?
Tokoh nasional, DR Rizal Ramli mengungkapkan jalan tersebut masih ada. Namun, hal itu terjadi bila pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 10-12 persen.
“Ada jika pertumbuhan ekonomi Indonesia 10-12%, akan ada tambahan 4-5 juta pekerjaan baru, lebih tinggi dari 2,9 juta pencari kerja baru,” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/6).
Pertanyaannya, apakah ekonomi negara ini bisa tumbuh 10-12 persen?
Mantan Menko Perekonomian itu mengatakan optimistis kita bisa mencapai angka pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut.
“Bisa banget! Kekayaan alam Indonesia luar biasa, cuaca membantu, rakyat rajin, yang payah pemimpin-pemimpinnya, karena rata-rata KW2, Koplok, Korup dan Pembohong!,” kata Bang RR- sapaan Rizal Ramli.
Karena itu, kata mantan Menko Kemaritiman itu, jika ekonomi Indonesia ingin bertumbuh tinggi maka tinggalkanlah pertumbuhan yang berlandas pada utang dan fokus pad strategi dan kebijakan pertumbuhan tinggi.
“Kalau ingin tumbuh tinggi, pilih pemimpin amanah dan tinggalkan pertumbuhan berlandas utang, fokus pada strategi dan kebijakan untuk pertumbuhan tinggi. Supaya 40% rakyat miskin berkurang cepat,” kata RR.
Satu hal penting lainnya yaitu Indonesia harus fokus pada kenaikan Human Development Index (HDI). “Kita juga harus fokus pada kenaikan Human Development Index (HDI), bukan hanya pertumbuhan ekonomi,” kata mantan Kepala Bulog itu.
Dengan strategi-strategi di atas, Rizal optimistis lapangan pekerjaan bisa bertambah 4-5 juta per tahun dan upah akan ikut naik.
“Kalau ekonomi tumbuh 10-12%, lapangan kerja akan tambah 4-5 juta/tahun, lebih tinggi dari 2,9 juta pekerja baru, upah akan naik! Sarjana-sarjana Gen Z yang mayoritas penganggur akan dapat kerjaan, menjadi bonus demografi! Lho kok malah dengarkan pemimpin-pemimpin KW2 yang korup, nepotis dan pembohong sok-sok janjikan ekonomi melesat wong kinerjanya koplak,” pungkasnya. ***