Nasional

Bikin Bangga! Dua Penyair Indonesia Ini Juarai Kontes Sastra Internasional 2023

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 21/08/2023 08:22 WIB

Dr. Chandra Motik Yusuf, SH., MSc (kiri) dan Nia S Amira bernama asli Kurnia Suprihatin (kanan)

Jakarta, INDONEWS.ID - Nama Indonesia kembali harum di kancah internasional lewat kesuksesan dua penyair ini mememangkan penghargaan kontes sastra internasional yang diselenggarakan pemerintah Italia 2023.

Kedua wanita hebat itu adalah penulis dan jurnalis Nia S Amira dan Chandra Motik yang merupakan seorang pengacara ternama di Jakarta. Hebatnya, keduanya masing-masing meraih juara satu dan juara dua.

Dalam kontes sastra internasional yang diadakan di Kota Napoli, Italia itu, puisi karya Nia S Amira berjudul “Marco Polo dari Genoa ke Pasai” meraih penghargaan juara pertama sebagai “The Winner of International Literacy Awards Contest 2023 Napoli Italy”

Penghargaan ini diselenggarakan oleh National Association of Knights of the Order of the Italian Republic, dibantu oleh banyak asosiasi ONLUS di wilayah Campania Italia.

Sementara itu, Chandra Motik, seorang pengacara ternama di Jakarta juga meraih juara kedua di ajang ini lewat puisinya berjudul “Persahabatan”.

Ini menjadi kebanggan bagi Indonesia karena baru pertama kali ikut serta dalam ajang ini dan penyair Indonesia langsung menjadi pemenang pertama dan kedua sejak kontes digelar dari tahun 2000. Presiden Penyelenggara adalah Nicola Paone. Keputusan dewan juri diumumkan pada Juli 2023.

Nia S Amira dan Chandra Motik mengalahkan 60 peserta lainnya dari berbagai negara. Penghargaan dan hadiah utama akan diserahkan di Royal Papal Basilica of San Francesco di Napoli, Italian pada 10 September 2023 mendatang.

Rencananya, penyerahan penghargaan akan berlangsung di teater acara budaya maxi pada Minggu (10/9/2023). Lokasi ini akan menjadi tahun kedua berturut-turut digunakan untuk penyelenggaraan penghargaan yang menampilkan monumental dari Basilika Kerajaan Kepausan San Francesco di Paola di Piazza del Plebiscito (dekat Prefektur).

Mengenal Kedua Penyair

Nia S Amira bernama asli Kurnia Suprihatin lahir di Jakarta 22 September, puteri dari Rachim Osman jurnalis LKBN Antara asal Bukittinggi Sumatera Barat dan ibunya berdarah Jawa. Karya-karya Nia S Amira ditulis dalam Bahasa Inggris dan beberapa bahasa asing dan telah dipublikasikan di 38 negara.

Nia S. Amiran menulis artikel, esai, kumpulan cerita pendek, puisi, dan novel. Nia pernah ditunjuk sebagai Konsultan Produksi Inter News, Radio Jurnalis di Amerika Serikat. Selain itu, bertindak sebagai penulis dan penterjemah tamu negara di beberapa Kedutaan Besar. Saat ini, Nia menjadi dewan redaksi Majalah Eternity yang berpusat di India dan redaktur Telegraf Indonesia.

Dua puisinya telah dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta dalam memperingati 350 tahun eksplorasi Banda Naira tahun 2017 dan diinagurasi oleh tiga Duta besar asing dari Kerajaan Belanda, Kerajaan Inggris, serta dari Kedutaan Amerika Serikat.

Nia juga kerap menjadi narasumber radio, seperti RRI Pro 2 FM di NTT sebagai Pegiat Sastra Nasional (8 Juni 2021), RRI pro 2 FM di Toli-Toli Sulawesi sebagai Konsultan Pariwisata (8 Oktober 2021), Radio Mojokerto di bawah Kantor Dinas Kementerian Informasi Kab. Mojokerto (13 Oktober 2021) sebagai Konsultan Pendidikan dan Kebudayaan, dan dengan RRI Bogor Pro 1 FM membuat program budaya bersama Dubes Peru dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Bogor.

“Saya juga aktif bersama Grup Musik Keroncong yang mengisi acara seni di RRI Bogor setiap Kamis malam,” ujar Nia, Jum’at (4/8/2023) di Cafe Mupu Jeruk, Ledeng, Kota Bandung.

Nia menambahkan, ia juga sudah beberapa kali membuat program Literasi dan Kampanye Khojaly bersama Dubes Azerbaijan di Kampus UIN (2018), program Literasi bersama Dubes Azerbaijan SMPN 153 Jakarta (2019), program Literasi di Kampus STT Ikat Jakarta (2019), dan membuat program mengenal Azerbaijan dan Kuliner khasnya di Jawapos TV di Graha Pena JKT.

Selain itu, Nia juga aktif di beberapa organisasi sosial dunia, seperti Rotary Club International dan bekerjasama dengan UNICEF dan Ratu Hemas Yogyakarta tahun 2000 membantu 874 anak sekolah SD di Provinsi Daerah Khusus Yogyakarta untuk program alat bantu tulis sekolah, segaram sekolah serta penambahan gizi selama 2 tahun kerja.

“Saya juga sempat bekerjasama dengan salah satu pemerhati sosial dari Perancis untuk membantu pembangunan Rumah Sakit Khusus untuk anak-anak Tuna Rungu yang berasal dari beberapa kecamatan di Yogyakarta,” katanya.

Sebelumnya, Nia telah membuat program Literasi bersama Wakil Dubes Uzbekistan di SMPN 178 JKT tahun 2019, program Literasi bersama SMPN 268 JKT (2019), program Literasi bersama SMAN 6 JKT (25 November 2019), program Literasi dan Kampanye Genosida di Khojaly bersama Dubes Azerbaijan di Kampus Universitas Indonesia (2019), dan membuat program Berantas Narkoba bersama Dubes Hongaria bekerjasama dengan Kepala BNN Bogor dan Yayasan Pemulihan Narkoba di Cisarua Bogor pada 27 April 2022.

“Terakhir saya menyampaikan karya-karya saya langsung kepada Perdana Menteri Palestina pada tanggal 25 Oktober 2022 atas perhatian dan kepedulian saya kepada anak-anak di Gaza saat kota tersebut dibombardir tentara Israel,” tuturnya.

Sementara itu, Dr. Chandra Motik Yusuf, SH., MSc, lahir 18 Februari 1954 di Jakarta, adalah pakar hukum laut terkemuka di Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di bidang kemaritiman, nama Chandra Motik sudah tidak asing lagi baik di dalam maupun luar negeri.

Chandra Motik dan Masyarakat Hukum Maritimnya telah menangani kasus-kasus maritim lokal dan internasional selama bertahun-tahun, mulai dari menangani berbagai kasus atau isu yang muncul di lingkungan pemerintahan, legislatif, peraturan, hingga urusan publik.

Chandra Motik mendirikan “Chandra Motik Yusuf & Associates” pada tahun 1983, sebuah perusahaan konsultan yang berfokus pada hukum maritim yang berbasis di Jakarta.

Perkenalan dengan penulis Nia S Amira dan Chandra Motik diadakan pada Jum’at 4 Agustus 2023 di Cafe Mupu Jeruk, Jl Setiabudhi No. 380 Cidadap, Ledeng, Kota Bandung yang dihadiri oleh seniman, jurnalis, pemerhati literasi dan para mahasiswa.

Artikel Terkait