Nasional

Persiapkan Generasi Muda Bekerja di Luar Negeri, Bavaria Institute Segera Buka Program Belajar Bahasa Inggris Gratis

Oleh : very - Senin, 11/09/2023 08:22 WIB

Bavaria Institute segera membuka Grand Opening program Bahasa Inggris secara gratis yang akan dimulai pada pukul 17.00 WIB (waktu Indonesia) atau 12.00 CETZ (siang waktu Eropa) yang dilakukan secara zoom, pada Sabtu (16/9) mendatang. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Bavaria Insititute segera membuka program “Belajar Gratis Bahasa Inggris” bagi siapa saja yang tertarik. Program tersebut diperuntukkan dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang ingin bekerja di luar negeri.

Grand Opening program Bahasa Inggris secara gratis tersebut akan dimulai pada pukul 17.00 WIB (waktu Indonesia) atau 12.00 CETZ (siang waktu Eropa) yang dilakukan secara zoom, pada Sabtu (16/9) mendatang.

Grand opening ini akan mendatangkan tamu spesial yaitu Ratu  Kecantikan United Kingdom 2023, Miss Rosemary Loyds dan Gubernur Istana Windsor penasihat Raja Jendral Peter Pearson dari United Kingdom.

Selain itu, Mr. DR Ralf Giesen (Germany), Mr. Trigo Neo Starden (United Kingdom), Ibu Ria Bavaria dan para jajaran mentor  Bavaria Institute.

“Mereka akan meresmikan  Program Kursus Gratis Bahasa Inggris bersama kita semua para generasi muda Indonesia, SMP/SMA/ Mahasiswa /, Generasi Milenia Indonesia dan Calon Pekerja Luar Negeri,” demikian surat undangan yang dibuka untuk umum dan bebas biaya tersebut.

Undangan tersebut ditujukan untuk para pelajar SMA/Mahasiswa/generasi milenial Indonesia dan calon tenaga kerja luar negeri seperti di Inggris, Amerika, dan Australia.

Yayasan Bavaria Cinta Bangsa bergerak dalam kegiatan sosial dan edukasi di Indonesia. Yayasan tersebut merupakan anak Yayasan Cacat Veteran Pejoang 45 ABRI/POLRI/SIPIL Jawa Tengah yang berdiri tahun 1976 oleh Alm H. Muhammad Soetjipto. Dia merupakan persiuan ABRI di era pemerintahan Soeharto.

Yayasan Bavaria didirikan pada 1 Aguatus 2021 dan melanjutkan kegiatan dari pendahulunya.

Yayasan tersebut menjadi wadah para penderita cacat veteran. Mereka menjalankan usaha dengan melakukan penyuluhan, membuat workshop bersama, dan menciptakan hasil hasta karya yang dijual untuk menghidupi anggotanya.

(Ketua Dulur Ganjar Eropa dan Ketua Relawan Ganjarist UK, Trigo Neo Starden. Foto: Ist)

Workshop dilakukan dengan memberikan pembinaan pada penderita cacat agar mereka bisa memiliki kemampuan kerja seperti pelatihan menjahit, pelatihan mesin bubut, pelatihan las patri, dan pelatihan bengkel sepeda/motor.

Pasca Almarhum H.Muhammad Sutjipto berpulang karena Covid pada 16 Juli 2021 lalu, Yayasan Cacat Veteran Pejoang 45 ABRI/POLRI/SIPIL Jawa Tengah dilanjutkan oleh putrinya, Ibu Ria Yusniar Giesen, atau yang dikenal dengan nama Bunda Ria bavaria.

Ibu Ria melanjutkan estafet ayahnya dengan mengganti yayasan yang dipimpin menjadi Yayasan Bavaria Cinta Bangsa.

Tidak hanya memberi pelatihan kepada para penderita cacat veteran saja, namun yayasan tersebut memberi pelatihan dan edukasi bagi masyarakat umum.

Bu Ria hingga kini melakukan berbagai kegiatan sosial dalam bidang ekonomi kerakyatan dengan sasaran bidik UMKM yang memberikan edukasi rutin setiap minggu pada UMKM.

Didampingi suaminya, DR. Ralf Giesen, Ibu Ria kemudian mendirikan Bavaria Institute di bawah Payung Yayasan Bavaria Cinta Bangsa dengan membuka kelas Bahasa Jerman gratis untuk para generasi muda yang berminat berkarier di Jerman. Hingga 1 September 2023 jumlah siswa sudah mencapai 782 orang  dengan 6 kelas online yaitu kelas A1 pagi dan malam, kelas A2 pagi dan malam, dan kelas B1 pagi dan malam.

Sementara itu, Trigo Neo Starden membuka kelas bahasa Inggris. Kelas ini akan dimulai pada 16 September 2023.

“Harapan kami, dengan didirikan Bavaria Institute oleh Yayasan Bavaria Cinta Bangsa ini kami dapat mengedukasi UMKM untuk persiapkan produknya sehingga mereka siap jualan di market international. Dan untuk generasi muda agar mereka bisa berkarier di luar negeri tanpa kawatir biaya kursus bahasanya, karena edukasi yang kita berikan gratis untuk bangsa Indonesia,” ujar Trigo yang juga konsultan senior internasional untuk berbagai industri perdagangan itu.

Ketua Dulur Ganjar Eropa dan Ketua Relawan Ganjarist UK, serta aktivis pembela kemakmuran rakyat Indonesia ini mengatakan bahwa program ini merupakan suatu initiatif yang bagus.

“Ini inisiatif yang bagus untuk mencegah agen-agen yang memanfaatkan pekerja migran Indonesia melalui berbagai pemungutan liar, seperti terjadi di Inggris Raya, bagi para pemetik buah migrant workers beberapa tahun terakhir,” ujar Trigo Neo Starden. ***

Artikel Terkait