Nasional

Pameran Kriyanusa 2023 Momentum UMKM Indonesia Mendunia

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 12/09/2023 16:17 WIB

Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) selaku Ketua Panitia Kriyanusa, Sri Suparni Bahlil Lahadalia; Anggota Bidang Manajemen Usaha Dekranas yang juga selaku Ketua Panitia Dekranas Award, Liza Mustafa Abubakar; Anggota Bidang Kemitraan Dekranas sekaligus Ketua Acara Harian Pameran Kriyanusa, Musa Widyatmodjo dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema ‘Persaingan UMKM di Kancah Global’, Senin (11/9).

Jakarta, INDONEWS.ID - Pameran Kriyanusa 2023 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, 13-17 September 2023 menjadi momentum penting bagi  Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia untuk meningkatkan daya saing di pasar global.

Perhelatan ini memberikan wadah bagi UMKM pengrajin dari berbagai daerah di Indonesia untuk memamerkan produk kerajinan yang beragam, mulai dari batik, tenun, anyaman, hingga kerajinan logam dan kayu.

Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) selaku Ketua Panitia Kriyanusa, Sri Suparni Bahlil Lahadalia, mengatakan pameran yang mengusung tema ‘Kriya Unggul, Indonesia Maju’ ini adalah bagian dari strategi Dekranas untuk UMKM RI bersaing di kancah global.

“Kita ingin produk-produk kriya nusantara bisa lebih dikenal, bukan hanya di ranah nasional, tetapi bisa go global,” ujarnya dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema ‘Persaingan UMKM di Kancah Global’, Senin (11/9).

Di samping pameran Kriyanusa 2023, Sri Suparni yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Kriyanusa ini menambahkan, Dekranas secara berkelanjutan menjalankan beberapa strategi untuk mendorong UMKM Indonesia bersaing di pasar global. Pertama, memberikan pelatihan kepada para perajin untuk meningkatkan kualitas produk mereka.

“Pelatihan ini dilakukan oleh desainer-desainer profesional yang akan membantu perajin mengembangkan produk yang sesuai dengan tren pasar global,” ucapnya.

Kedua, Sri Suparni melanjutkan, Dekranas juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempromosikan produk UMKM Indonesia. Salah satunya dengan mengikuti pameran di luar negeri, seperti yang akan dilakukan di Paris pada bulan Oktober mendatang.

Ketiga, Dekranas juga aktif mendorong UMKM Indonesia untuk memanfaatkan platform digital dalam memasarkan produk mereka. Hal ini penting untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

"Kita bisa bersaing dengan sistem e-commerce. Kalau mereka bisa mempromosikan lewat e-commerce, kita harus bisa, karena kualitasnya jauh lebih baik," tegasnya.

Pameran Kriyanusa 2023 sendiri diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi UMKM Indonesia untuk memasuki pasar global. Dengan dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak, UMKM Indonesia dapat bersaing dengan produk-produk dari negara lain.

Selain itu, pameran ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya produk lokal.

Tingkatkan Daya Saing

Di forum yang sama Anggota Bidang Manajemen Usaha Dekranas yang juga selaku Ketua Panitia Dekranas Award, Liza Mustafa Abubakar, menyebutkan tantangan terbesar dalam meningkatkan daya saing kriya nusantara adalah persaingan dengan produk kriya impor. Produk kriya impor, seperti tenun printing dan batik printing, umumnya dijual dengan harga yang lebih murah.

"Yang berat bagaimana melawan printing, murah, tulis harga pasti mahal. Tapi mata Dekranas tahu itu printing, kami wajib memakai tenun dan batik handmade," ungkap Liza.

Untuk mengatasi persaingan dengan produk kerajinan printing, Dekranas terus berupaya meningkatkan kualitas dan pemasaran produk kerajinan nusantara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan produk kerajinan handmade.

"Pengurus Dekranas selalu menggunakan tenun dan batik handmade untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa ada produk kerajinan nusantara yang berkualitas," ujarnya.

Dekranas juga bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk menggelar Dekranas Award setiap dua tahun sekali. Pemenang Dekranas Award akan dibawa ke pameran luar negeri untuk memasarkan produknya.

Di samping itu, tambah Liza, Dekranas juga melakukan kurasi terhadap pengrajin dari 6 provinsi. Kurasi ini bertujuan untuk memberikan masukan kepada perajin dalam melihat selera pasar dan meningkatkan kualitas produknya. Dalam kurasi ini, Dekranas menghadirkan desainer-desainer profesional yang akan memberikan masukan kepada pengrajin terkait desain, kualitas, dan daya saing produknya.

"Kami ingin membantu pengrajin untuk meningkatkan kualitas produknya agar dapat bersaing di pasar global," tegasnya.

Liza melihat sejatinya produk kriya merupakan salah satu produk yang memiliki potensi untuk bersaing di pasar global. Namun, untuk dapat bersaing di pasar global, produk kriya perlu disesuaikan dengan selera pasar. Selera pasar adalah keinginan dan preferensi konsumen terhadap suatu produk. Selera pasar dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman dan tren.

"Kurasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk kerajinan yang akan dipamerkan memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan selera pasar," imbuhnya.

Go Global

Anggota Bidang Kemitraan Dekranas sekaligus Ketua Acara Harian Pameran Kriyanusa, Musa Widyatmodjo, mengatakan salah satu kunci agar industri kriya dapat menembus pasar global adalah dengan melibatkan desainer dalam proses pembuatan produk kriya.

Menurutnya, desainer memiliki peran penting dalam menghubungkan perajin dengan pecinta kriya. Mereka dapat membantu pengrajin dalam mengembangkan produk kriya agar lebih menarik dan sesuai dengan tren pasar.

"Selama ini, perajin cenderung fokus pada proses pembuatan produk, tanpa memikirkan bagaimana produk tersebut akan diterima oleh konsumen. Desain dapat membantu perajin untuk memahami kebutuhan konsumen dan menciptakan produk yang lebih sesuai dengan permintaan pasar," tambahnya.

Musa mencontohkan, bahwa pameran di Jepang dan New York memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Perbedaan pameran ini mencerminkan dua sisi mata uang dari industri kriya Indonesia.

"Ada harga, ada kualitas, ada rupa. Itu adalah edukasi kepada konsumen kenapa kita harus membeli, mengikhlaskan, dan berani membayar mahal," ujarnya.

Dekranas berharap bahwa upaya-upaya tersebut dapat membantu industri kriya Indonesia untuk terus berkembang dan bersaing di kancah global.

Musa pun berharap, dengan dukungan dari beragam pihak, para perajin Indonesia dapat naik kelas. Alhasil mereka dapat menghasilkan karya spektakuler yang dapat dikenang dunia.

"Karya yang spektakuler tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai tambah, baik dari segi fungsionalitas, maupun dari segi estetika," lanjutnya.

 

Artikel Terkait