Nasional

Gado-gado Indonews 017: Pemilu Tanpa Kehadiran NU Kurang Nendang!

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 17/09/2023 16:03 WIB

Oleh Zaenal Abidin

Jakarta, INDONEWS.ID - Semakin dekat pesta demokrasi semakin dekat pesta rakyat , NU semakin seksi dan semlehoi . Baik di media massa maupun media sosial, Mahluk ajaib yang hobinya mulur mungkret sesuai keadaan dan kebutuhan jaman. Hasil survei SMRC, Kompas dan Alvara setidaknya pemeluk agama IsIam di Indonesia 59,2% mengaku ber afiliasi dengan NU.

LSI milik Denny JA juga menunjukkan tren pengikut NU yang terus meningkat, yang merasa bagian dari NU naik menjadi 56% pada tahun 2023 , padahal tahun 2005 yang mengaku NU baru 27,5%. Kini menengah perkotaan tanpa malu malu menjadi pengikut NU yang terkesan kumuh dan tertinggal yang di dominasi petani dan nelayan pesisir.

Belum lagi melihat kedekatan Yaqut Cholil Qoumas ketua Banser yang menyambi jadi menteri agama dengan Erick Tohir. Bayangkan ETO mau disuruh merangkak demi mendapatkan Baret Banser agar diakui keluarga nahdliyin.

Masuknya Cak Imin dengan panji panji PKB nya dalam gerbong Anies dan PKS. Yang terang benderang mengusung identitas islamisme dalam jejak pilkada DKI 2017 , tampaknya tidak akan mudah meyakinkan pemilih NU secara masif. Apalagi guyonan Gus Dur ada warga NU cabang Katolik, Khonghucu dan Protestan.

Kenapa Koalisi Prabowo dan juga Koalisi Ganjar sampai hari ini terkatung-katung belum mengumumkan calon wakilnya. Konon mencari sosok yang diterima kaum nahdliyin sekaligus punya stok amunisi yang berlebih, agar para santri dan para Kiai selesai kenduri dan tahlilan bisa bawa besek dan kantong kresek untuk dibawa pulang

Artikel Terkait