Opini

Rizal Ramli, Kualitas Pemimpin yang Sesungguhnya Adalah Ketika Ia Menyelesaikan Persoalan

Oleh : very - Rabu, 11/10/2023 21:08 WIB

Tokoh Nasional Dr. Rizal Ramli. (Foto: Ist)

Oleh: Agusto Sulistio*)

Jakarta, INDONEW.ID - Tokoh Nasional, Dr. Rizal Ramli, melalui akun pribadinya di media sosial Twitter (7/10/2023) mengutip perkataan yang disampaikan Presiden Amerika ke 35, John F Kennedy / JFK (menjabat 1961-1963).

“Only in winter can you tell which trees are truly green. Only when the winds of adversity blow can you tell whether an individual or a country has steadfastness.” – John F. Kennedy.

Terjemahan dari tulisan tersebut adalah “Hanya di musim dingin Anda dapat membedakan pohon mana yang benar-benar hijau. Hanya ketika angin kesulitan bertiup barulah Anda dapat mengetahui apakah seseorang atau suatu negara memiliki ketabahan (ketahanan).”

Hal yang wajar dan dapat dipahami mengapa Dr.Rizal Ramli mengutip perkataan John F Kennedy tersebut. Makna positif yang terkandung dalam kalimat tersebut tentu barangkali menjadi dasar pertimbangan Bang RR (panggilan akrab Dr.Rizal Ramli) mengutip di akun twitter pribadinya.

Terlepas dari ini semua, penulis secara objektif berpendapat bahwa perkataan JFK tersebut sangat logis dijadikan pertimbang untuk menilai kualitas pemimpin ditengah keadaan serba sulit. Apalagi situasi belakangan ini telah jadi sorotan publik, khususnya tingginya harga beras, yang diiringi perkataan sinis pejabat negara, agar masyarakat mengurangi konsumsi beras atau nasi ditengah naiknya harga beras saat ini.

Disisi lain, perkataan JFK memiliki korelasi  yang logis dan relevan antara memburuknya  ekonomi Indonesia saat ini dengan situasi sulitnya keadaan ekonomi Amerika saat itu.

Perkataan JFK mencerminkan sikapnya sebagai pemimpin yang mencintainya bangsa dan negaranya, ditengah keadaan krisis ekonomi Amerika tahun 1960an.

Kutipan perkataan JFK tersebut bukan hal yang berlebihan dan mengada-ada. Apa yang dialami oleh JFK ketika menghadapi krisis  ekonomi dalam negerinya, adalah merupakan kesamaan keadaan yang pernah dialami oleh Dr. Rizal Ramli saat dirinya menjalankan tugas negara  dalam upayanya menyelamatkan ekonomi nasional dari situasi krisis diawal reformasi.

Dari penelusuran jejak digital, berbagai sumber terpecaya mencatat peran Dr. Rizal Ramli dimasa krisis awal reformasi berhasil mengatasi keadaan adalah hal yang nyata dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Upaya penyelamatan nasional untuk dapat keluar dari krisis 98 - 2000 Bang RR (panggilan akrab Dr. Rizal Ramli) bersama tim ekonominya atas berbagai analisa, pertimbangan serta memperhatikan keadaan makro dan mikro, dirinya dengan tepat dan cermat mengambil berbagai langkah kebijakan penyelamatan ekonomi nasional. Kala itu Bang RR merancang dan melaksanakan kebijakan ekonomi untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada awal tahun 2000. Salah satu kebijakan penting yang ia terapkan adalah restrukturisasi utang korporat dan perbankan. Akibat dari langkah kebijakan Bang RR, stabilitas ekonomi perlahan dapat bergerak lebih baik.

Selama masa pemerintahan Megawati, Rizal Ramli membuat kebijakan pangan. Ia memimpin langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi dan harga pangan. Langkah Bang RR tersebut berdampak positif pada stabilitas ekonomi nasional saat itu.

Perkataan JFK adalah gambaran bagaimana kemampuan pemimpin dan ketahanan negara menghadapi keadaan, dalam mengambil keputusan keluar dari krisis.

Makna perkataan tersebut menjadi poin penting Dr.Rizal Ramli dalam upayanya mengatasi persoalan ekonomi nasional dibutuhkan kemampuan pemimpin dan daya tahan bangsa negara saat dilanda krisis.

Dengan segala kerendahan hati ada baiknya kita mengambil hikmah dari makna perkataan Presiden Amerika ke 35, John F Kennedy tersebut, bahwa untuk dapat melihat sesungguhnya kualitas pemimpin adalah ketika ia menyelesaikan persoalan.

Mencermati situasi keadaan yang terjadi saat ini, secara objektif keadaan bangsa dan negara sedang tidak baik-baik saja. Hal itu ditandai, khususnya oleh melambungnya harga beras dan berbagai persoalan disetiap sendi kehidupan.

Disisi lain telah terjadi penurunan stabilitas politik, lemahnya penegakkan hukum, KKN yang merajalela yang dilakukan oknum pejabat negara, gaya hidup hedon ditengah penderitaan rakyat akibat kebijakan pemerintah yang ugal ugalan, tingginya hutang luar negeri, dominasi investasi asing, dll. Semua mengakibatkan turunnya wibawa dan kepercayaan pemerintah dimata rakyat.

Indonesia dibawah kepemimpinan Jokowi semakin jauh dari cita cita founding father dan konstitusi NKRI. 

Jokowi diakhir masa jabatannya seharusnya menyelesaikan  berbagai persoalan yang belum tuntas, dan membuktikan semua janji kampanyenya. Diujung akhir masa jabatannya adalah kesempatan baik untuk membuktikan apakah kelak Jokowi menjadi dicatat dalam sejarah sebagai pemimpin yang membawa kesehteraan dan kebahagian rakyatnya, atau sebaliknya ?

Sebagai bentuk keprihatinan atas keadaan ini hendaknya para pejabat pemerintahan Jokowi menjaga sikap dan ucapan yang cenderung  dapat melukai dan menyinggung perasaan Rakyat, ditengah keadaan hidup yang semakin berat, ditengah  kelangkaan dan melambungnya harga bahan makanan pokok khususnya beras.

*) Penulis adalah Pegiat Sosmed.

Artikel Terkait