Nasional

Sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi, BUMN Harus Melaksanakan Keterbukaan Informasi Publik

Oleh : very - Kamis, 30/11/2023 22:28 WIB

Komisioner Bidang Advokasi Sosialisasi dan Edukasi Komisi Informasi (KI) Pusat Samrotunnajah Ismail didampingi penilai eksternal Manager Riset Sekretariat Nasional (Seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Badiul Hadi di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta, Kamis (30/11/2023). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -  Sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia maka Badan Publik (BP) Badan Usaha Milik Negara harus berkomitmen meningkatkan inovasi pengelolaan dan pelayanan informasi publik sehingga mempermudah aksesibilitas informasi kepada publik atau masyarakat luas.

Tim penilai internal Komisioner Bidang Advokasi Sosialisasi dan Edukasi Komisi Informasi (KI) Pusat Samrotunnajah Ismail didampingi penilai eksternal Manager Riset Sekretariat Nasional (Seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Badiul Hadi menyampaikan pandangannya tersebut di sela-sela pelaksanaan Uji Publik Monitoring dan Evaluasi (Monev) hari ketiga dan terakhir di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Samrotunnajah menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan uji publik selama tiga hari karena berhasil menghadirkan langsung pucuk pimpinan BUMN baik dihadiri langsung direktur utamnya maupun jajaran direksinya. Hal ini menurutnya menunjukkan komitmen yang tinggi dari jajaran direksi BUMN dalam mejalankan keterbukaan informasi publik di lembaganya.

Sebagai agen pembangunan dan penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia, menurutnya BUMN memiliki komitmen mengedepankan Good Corporate Governance dan Keterbukaan Informasi Publik sesuai UU No 14 Tahun 2008.Agar lebih meningkatkan kualitas layanan dari PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) BUMN maka KI Pusat akan terus memberikan bimbingan teknis dan pendampingan.

“Pendampingan untuk pelaksanaan keterbukaan inforamsi di BUMN sangat penting karena BUMN adalah bagian dari roda perekonomian bangsa Indonesia,” jelasnya. Menurutnya peningkatan aksesibilitas informasi BUMN dapat meningkatkan kinerjanya sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian bangsa Indonesia.

Sementara Badiul Hadi mengatakan tantangan kedepannya adalah bagaimana strategi BP BUMN dalam pelaksanaan informasi layanan informsi publik tersebut. Ia meyakini sudah banyak perbaikan yang dilakukan oleh BUMN dalam mengembangkan platform digital sebagai inovasi layanan informasi publik.

Disampaikannya juga bahwa seyogianya BUMN tidak berhenti berinovasi dalam layanan informasi pada tahapan uji publik ini saja tapi harus berkelanjutan sehingga menjadi budaya dalam kerja organisasi setiap BUMN. “BUMN harus berkomitmen memberikan informasi dan layanan informasi kepada masyarakat,” katanya menjelaskan.

Adapun sembilan BUMN yang hadir dalam presentasi pada hari ketiga ini terdiri dari PT Pertamina (Persero), BTN, Perkebunan Nusantara III, Perum LPPNPI pada sesi pertama. Memasuki sesi kedua hadir PT Pelni (Persero), PT KAI, Krakatau Steel, Adhi Karya, dan Perum Jasa Tirta I. ***

 

Artikel Terkait