Metropolitan

TPK Koja Gelar Program Edukasi, Pendampingan dan Pencegahan Stunting pada Balita dan Ibu Hamil di Kelurahan Koja

Oleh : very - Kamis, 07/12/2023 19:30 WIB

Sekretaris Perusahaan KSO TPK Koja, Dr. H. Safuan (kedua dari kiri) dalam kegiatan Program Edukasi, Pendampingan dan Pencegahan Stunting pada Balita serta Ibu Hamil, di Kelurahan Koja, Jakarta Utara pada Kamis (7/12/2023). (Foto: Indonews.id)

Jakarta, INDONEWS.ID - Terminal Peti Kemas Koja (TPK) bekerjasama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan Program Edukasi, Pendampingan dan Pencegahan Stunting pada Balita serta Ibu Hamil, di Kelurahan Koja, Jakarta Utara pada Kamis (7/12/2023).

Hadir dalam kesempatan tersebut yakni Sekretaris Perusahaan KSO TPK Koja, Dr. H. Safuan; Kepala Bagian Divisi Jasa Manajemen dan TJS PT PNM, Ronald Rama Lesmana; Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Lysbeth Regina Panjaitan; Camat Kecamatan Koja, Samsu Rizal Kadafi; Kepala Puskesmas Kecamatan Koja, Drg. Ma`mun; Lurah Kelurahan Koja, Frimelda Novarita, para Ketua RW, Ketua RT se-Kelurahan Koja, para undangan dan ibu serta anak-anak se-Kelurahan Koja, Jakarta Utara.

Ronald Rama Lesmana selaku penanggung jawab pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility TPK Koja dalam laporannya mengatakan ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam acara tersebut yaitu sosialisasi dan edukasi terkait stunting dan penyebab dan gejalanya. Selain itu pelatihan pembuatan makanan sehat; pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil dan menyusui, bayi serta balita; pemberian makanan pemulihan untuk anak balita bermasalah gizi dan pemantauan tumbuh kembang balita.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 49 penerima manfaat dengan rincian: ibu hamil kurang energi kronis (KEK) yaitu kondisi saat ibu hamil yang tidak mendapatkan asupan energi cukup secara berkelanjutan, sebanyak 2 orang penerima; Weight faltering, yaitu suatu kondisi ketika kenaikan berat badan bayi tidak sesuai dengan standar berat badan bayi sehat pada umumnya sebanyak 10 orang penerima manafaat; Gizi buruk (suatu kondisi dengan tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi tubuh sebanyak 5 orang, dan yang mengalami stunting sebanyak 32 penerima manfaat.

“Pelaksanaan program tersebut selama 6 bulan ke depan sampai tanggal 05 Juni 2024,” ujarnya.

Sekretaris Perusahaan KSO TPK Koja, Dr. H. Safuan mengatakan bahwa program mengatasi stunting adalah salah satu Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki perusahaan TPK Koja. “Program ini merupakan salah satu program kebanggaan kami sehingga kami bisa berpartisipasi untuk masyarakat di sekitar kami,” katanya.

Dia mengatakan, perusahaannya mengadopsi konsep “3P” yaitu People, Profit dan Planet. Konsep people maksudnya adalah perusahaan harus memikirkan pertama-tama masyarakat di sekitarnya, karena merekalah yang memberi dorongan bagi kinerja perusahaan. Selain itu, profit yaitu meraih keuntungan dalam memajukan perusahaan maupun masyarakat. Sedangkan planet adalah dengan melakukan program penghijauan.

“Kami berterima kasih atas terselenggaranya acara ini. Ke depan kami akan bekerja sama dengan PT PNM karena mereka sangat profesional dalam menyelenggaraka event-event seperti ini,” ucapnya.

Dia berharap agar program-program seperti ini bisa dilanjutkan ke depan. “Kita butuh program-program yang tidak ada di tempat lain. Jadi kami mengharapkan program-program unik yang tidak ada di tempat lain biar nanti kami handle,” katanya.

“Kami kami bangga sekali karena bapak/ibu bisa ikut ambil bagian dalam acara ini. Izinkan kami untuk menyampaikan salam dari manajemen TPK Koja untuk bapak dan ibu sekalian. Semoga acara ini dapat bermanfaat untuk seluruh masyarkat, terutama masyarakat di daerah Koja, Jakarta Utara ini,” ujarnya.

 

Hasil Kolaborasi yang Baik

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Lysbeth Regina Panjaitan berterima  kasih atas adanya kolaborasi berbagai pihak dalam acara ini. Kolaborasi tersebut, katanya, yaitu terjadi dengan melibatkan pemerintah, perusahaan, akademisi, media, dan masyarakat atau lazim disebut dengan penthahelix.

“Namun dalam acara kali ini kita masih minus akademisi atau perguruan tinggi. Tapi nanti kita akan coba datangkan para pakar sehingga mereka bisa memberi penjelasan terkait stunting dan ibu hamil ini. Kami berterima kasih atas kolaborasi yang baik ini,” ujarnya.

Dia mengatakan, di Jakarta Utara ada sekitar 1729 anak stunting yaitu dengan perincian di Penjaringan mencapai 327 anak, Pademangan 232 anak, Tanjung Priok 321, Kecamatan Koja 233, Kelapa Gading 22 anak, Cilincing 561 anak.

Dia mengatakan, di Kecamatan Koja angka stuntingnya tidak terlalu tinggi. “Jumlahnya tidak terlalu banyak, apakah itu karena adanya intervensi yang cukup baik di Koja ini dari pemerintahannya. Karena itu, saya berharap agar Koja ini bisa menurunkan angka pravelensi anak-anak yang terkena stunting di Jakarta Utara ini,” ujarnya.

Sementara itu Camat Kecamatan Koja, Samsu Rizal Kadafi mengatakan acara tersebut terselenggara berkat adanya perhatian dan pembicaraan berbagai pihak. “Alhamdullilah pertemuan kita dengan Pak Wali Kota, Saya dan Ibu Lurah dalam merespon stunting ini akhirnya bisa terlaksana acara hari ini. Mudah-mudahan acara seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.

Dia mengatakan, penuruan stunting telah menjadi instruksi pemerintahan Presiden Joko Widodo. Karena itu pula, dia mengharapkan kerja sama dengan perusahaan BUMN-BUMN seperti pada hari ini bisa terus berlanjut di masa datang.

“Mudah-mudahan dengan kerja sama ini kita bisa mengurangi angka stunting, bahkan kita berharap angka stunting di Kecamatan Koja ini menjadi zero,” ujarnya.

Kosim, Ketua RW 6 yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan kegembiraan dan rasa terima kasih atas keterlibatan perusahaan BUMN dalam acara itu. “Di RW kami terdapat 4 anak yang mengalami stunting,” ujarnya.

Karena itu, dia juga mengharapkan acara serupa bisa terus dilakukan ke depan. 

Puluhan anak balita dengan diasuh ibunya tampak menghadiri acara tersebut. Mereka terlihat senang, dan ada beberapa di antaranya yang bermain. Ada juga ibu-ibu yang sibuk memasak. “Ini untuk menu makan bersama siang ini,” ujar seorang ibu. ***

Artikel Terkait