Nasional

Usai Crazy Rich Surabaya Budi Said Ditetapkan Tersangka, Ini yang Terjadi pada Saham Antam

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 19/01/2024 15:14 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID -  Saham PT Aneka Tambang Tbk alias Antam terpantau menguat pada Jumat siang, 19 Januari 2024. Saham berkode emiten ANTM ini naik usai Kejaksaan Agung atau Kejagung menetapkan pengusaha properti mewah atau crazy rich asal Surabaya Budi Said alias BS sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penjualan emas Antam.

Dikutip dari data RTI, saham Antam berada pada posisi Rp 1.675 pada pukul 12.00. Saham tersebut naik sebanyak Rp 55 atau 3,40 persen dibanding penutupan sehari sebelumnya di level Rp 1.620.

Saham Antam dibuka pada level Rp 1.670. Sejauh ini, ANTM bergerak pada level Rp 1.665 hingga Rp 1.705. Hingga tulisan ini diturunkan, saham ANTM terpantau terus berada di zona hijau.

Tercatat, volume saham ANTM yang ditransaksikan mencapai sebanyak 103,43 juta saham dengan nilai transaksi Rp 174,57 miliar.

Adapun saham ANTM terpantau telah diperdagangkan sebanyak 16.193 kali.

Sebelumnya, Kejagung menetapkan BS sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan kewenangan dalam penjualan Logam Mulia di Butik Emas Logam Mulia Surabaya 01 Antam.

“Hari ini status yang bersangkutan naik menjadi tersangka. Selanjutnya kami tahan untuk kebutuhan penyidikan selama 20 hari ke depan di Rutan Salemba cabang Kejagung," ujar Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi, dalam konferensi pers di Kejagung, Kamis, 18 Januari 2024.

Kuntadi mengatakan kasus ini terjadi sekitar Maret 2018 sampai November 2018, diduga tersangka bersama dengan saudara EA, AP, EK, dan FB, beberapa di antaranya adalah pegawai PT Antam, melakukan pemufakatan merekayasa transaksi jual beli emas dengan cara menetapkan harga jual di bawah harga yang telah ditetapkan oleh PT Antam dengan dalih seolah ada diskon.

“Akibat perbuatan tersangka, PT Antam diduga mengalami kerugian senilai 1.136 Kg (seribu seratus tiga puluh enam kilo gram) emas logam mulia atau sekitar Rp 1,266 triliun,” tuturnya.

 

Artikel Terkait