Nasional

KBRI Havana Rayakan Hubungan Diplomatik Indonesia dan Kuba ke-64

Oleh : luska - Rabu, 24/01/2024 06:36 WIB

Havana, INDONEWS.ID - Secara resmi hubungan diplomatik Indonesia dan Kuba di mulai tanggal 22 Januari 1960 dan tepat hari ini, hubungan diplomatik tersebut memasuki usia ke-64.

Untuk memperingati hubungan tersebut, KBRI Havana telah menyelenggarakan resepsi Peringatan Hubungan Diplomatik di Hotel Grand Aston Havana. Acara tersebut dihadiri lebih dari 100 undangan termasuk para Duta Besar negara sahabat, Wakil Menteri Perdagangan dan Investasi Luar Negeri Kuba, Direktur Asia dan Oceania Kemlu Kuba, calon Dubes Kuba untuk Indonesia serta dan Wakil Presiden Archipelago International, perusahaan induk yang berpusat di Jakarta. 

Sejak dimulainya hubungan diplomatik, kedua kepala negara telah saling berkunjung. Che 
Guevara berkunjung ke Indonesia pada tahun 1959 dan Presiden Soekarno pada 22 Januari 1960 dan bertemu dengan Presiden Fidel Castro. 

Resepsi diawali dengan penandatangan Pernyataan Kehendak antara Kementerian Luar Negeri Republic Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Investasi Luar Negeri Republik Kuba tentang Kerja Sama Teknik yang ditandatangani oleh Duta Besar Nana Yuliana mewakili Pemerintah Indonesia dan Wakil Menteri Perdagangan dan Investasi Luar Negeri Kuba Ibu Deborah Rivas Saavedra, disaksikan oleh para tamu undangan. 

Dalam sambutannya, Duta Besar Nana Yuliana menekankan empat prioritas Indonesia untuk 
Kuba. 
1. Political Engagement.
Indonesia dan Kuba saling mendukung untuk pencalonan wakil pada berbagai Organisasi 
International. Hingga saat ini keduanya mempunyai perjanjian di bidang Pemberantasan Narkotika, Bebas Visa bagi pemegang paspor Diplomatik dan Dinas, Olahraga, Pertanian dan Kerja Sama Kesehatan. Indonesia dan Kuba adalah anggota Gerakan Non-Blok (NAM) dan G-77. Pada KTT NAM di Uganda bulan ini, kedua negara menyuarakan posisi yang sama untuk segera menghentikan perang dan memberikan jalan bagi bantuan kemanusiaan di Palestina. Sidang UMUM PBB juga telah menetapkan 16 September International Day of Science, Technology and Innovation, tanggal yang sama dimana telah dilaksanakan KTT G-77 di Havana tahun 2023. 
2. Promoting Economic Diplomacy.
Kuba merupakan mitra dagang yang penting bagi Indonesia di wilayah Karibia. Nilai total perdagangan kedua negara 2022-2023 adalah sebesar USD 13.3 juta dengan kenaikkan 1.3% dan surplus di pihak Indonesia. Indonesia juga berpartisipasi pada Expo Caribe di Santiago de Cuba dan Havana International Fair (FIHAV 2023) untuk mempromosikan produk Indonesia serta bekerja sama erat dengan KADIN Cuba untuk memperkuat kerja sama ekonomi.
3. People-to-People Connectivity.
Saat ini terdapat tiga mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di Kuba melalui beasiswa dari Pemerintah Kuba. Indonesia juga menawarkan beasiswa dari BRIN dan beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Selain itu terdapat dua sekolah di propinsi Matanzas dan Artemisa, Kuba yang diberikan nama Escuela de Republica de Indonesia. Nama tersebut diberikan oleh Che Guavara setelah berkunjung ke Indonesia. Kedua negara juga telah membahas kerja sama di bidang biomedis. Dalam rangka promisi budaya dan kuliner, KBRI Havana bekerja sama dengan Asian Ladies Ambassador (ALA) and Indonesian Women Entrepreneurs Network.

4. Protection and Services for Indonesian Citizens abroad.Walaupun hanya terdapat 42 WNI di Kuba, KBRI Havana tetap memberikan pelayanan dan perlindungan yang maksimal. WNI juga memperoleh haknya untuk partisipasi pada Pemilu bulan Februari 2024 di Havana, tegas Dubes Nana Yuliana.

Resepsi juga telah dihadiri oleh Chef William Wongso, yang datang ke Kuba dalam rangka 
promosi kuliner Indonesia melalui program Spice up the World. Menu Nasi Goreng dan Sate Ayam telah disusulkan sebagai menu di Hotel Grand Aston. Chef William Wongso juga mempersiapkan masakan rendang sebagai salah satu sajian pada Resepsi Peringatan Hubungan Diplomatik Indonesia dan Kuba yang ke-64.

Artikel Terkait