Nasional

Ketua Pernusa Yakin Hak Angket DPR Akan Gagal usai Pertemuan Surya Paloh-Jokowi

Oleh : karim - Selasa, 27/02/2024 14:10 WIB

Jokowi bersama Surya Paloh

Jakarta, Indonews.ID - Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), Kanjeng Pangeran Norman, meyakini bahwa upaya DPR untuk menggunakan hak angket dalam menyelidiki dugaan kecurangan dalam Pemilu akan gagal di tengah jalan. Keyakinan ini muncul setelah Ketua Partai Nasdem, Surya Paloh, bertemu dengan Presiden Joko Widodo sebelumnya.

"Dengan hadirnya Nasdem yang sudah bertemu dengan Jokowi, saya yakin 100 persen hak angket akan gagal di tengah jalan," ujar Norman kepada wartawan pada hari Minggu, 25 Februari 2024.

Norman meyakinkan bahwa hal ini disebabkan oleh kedekatan Surya Paloh dengan Jokowi serta kesulitan dalam mempertahankan posisi sebagai oposisi. Menurutnya, menjadi oposisi bukanlah posisi yang menyenangkan dalam dunia politik.

"Jika seseorang memiliki latar belakang dari Golkar, biasanya sulit untuk menjadi oposisi. Prediksi saya, Surya Paloh tidak ingin menjadi oposisi. Baru saja setelah pemilu presiden, dia sudah bertemu dengan Pak Jokowi," tambah Norman.

Selain itu, Norman juga menyoroti bahwa mayoritas pihak tidak berkeinginan untuk menggelar pemilu ulang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keinginan dari calon legislatif yang telah memenangkan kursi, karena mereka tidak ingin mengalami kerugian setelah mengeluarkan biaya besar dalam kampanye.

Dengan demikian, menurut Norman, mayoritas pihak yang mendukung penyelidikan melalui hak angket merupakan orang-orang yang merasa kecewa atau tersakiti.

"Tidak ada mayoritas yang mendukung pemilu ulang, karena mereka yang terlibat cenderung hanya mereka yang merasa kecewa saja," tutup Norman.

Sebelumnya, pertemuan Jokowi dan Surya memang memicu banyak spekulasi. Misalnya, asumsi bahwa Surya Paloh dan Partai NasDem akan diajak masuk ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Kendati begitu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar mengatakan pertemuan Jokowi dan Surya Paloh hanya membicarakan hal-hal yang ringan saja.

Menurut dia, kehadiran Ketum Nasdem berdasarkan undangan dari pihak Istana, hal ini sekaligus membantah kabar sebelumnya bila Surya yang mengajukan permintaan bertemu dengan Presiden.

“(Isi pembicaraan), baik-baik saja, biasa obrolan ringan, dan dipanggil diajak, bukan pak Surya yang meminta, ngak ada itu Pak Surya meminta ya, diundang,” ujar Aboe saat ditemui wartawan di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Februari 2024.

Artikel Terkait