Bisnis

Berikut Penjelasan Menko Airlangga Soal Pertumbuhan Ekonomi Tanah Air dan Indeks Harga Saham Gabungan

Oleh : luska - Senin, 05/08/2024 18:42 WIB


Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air masih lebih tinggi dibandingkan negara lainnya, Menko juga menerangkan untuk pergerakan IHSG selalu fluktuatif setiap harinya.

Hal tersebut dijelaskannya pada konferensi pers di kantornya Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Terkait tingginya pertumbuhan ekonomi tersebut, Menko Erlangga mencontohkan pertumbuhan. Ekonomi China sebesar 4,7%, Singapura 2,9%, Korea Selatan 2,3% dan Meksiko 2,24%.

" Dalam penjelasan tadi di tengah ketidakpastian global fundamental ekonomi kita masih baik dan di kuartal II kita tumbuh 5,05%," kata Menko Airlangga.

Diterangkannya bahwa kondisi pertumbuhan ekonomi didukung oleh sejumlah faktor, utamanya pada sektor konsumsi rumah tangga yang tercatat tumbuh 4,93%, yang menyumbang 54,53% terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pengeluaran daripada LNPRT (Lembaga Non-profit yang melayani Rumah Tangga), kemudian juga konsumsi pemerintah positif, PMTB ekspor barang dan jasa dan impor barang dan jasa (juga positif)," ucapnya.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV tahun ini, pemerintah akan mendorong terkait belanja pemerintah dan pemberian fasilitas untuk sektor konstruksi. Tak hanya itu, pemerintah juga akan mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Sedangkan untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbang di awal pekan ini, beriringan dengan penurunan tajam bursa saham Asia, Menko Airlangga meminta agar para investor tak perlu khawatir terkait kondisi IHSG.

"Kalau IHSG nanti kita lihat saja karena itu daily-nya fluktuasi, jadi kita tidak perlu khawatir," terangnya.

Airlangga juga merespons terkait suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang diharapkan turun pada kuartal IV-2024. Menurutnya, suku bunga acuan Indonesia memiliki jarak yang cukup lebar dengan inflasi. Kendari demikian, pemerintah juga akan menjaga aliran modal tidak keluar.

 

Artikel Lainnya