Jakarta, INDONEWS.ID --- Kepala UPK Perkampungan Budaya Betawi Setu BabakanToni Bako bersama Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi H. Beky Mardani danYusron Syarif Terima kunjungan LKAAM Kabupaten Tanah di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Kunjungan rombongan disambut dengan nyanyian islam dari Grup Gambus "Aromania" dan tarian gepyak Salen
Rombongan LKAAM Tanah Datar dipimpin Staf Ahli Bupati Tanah Datar Drs Erizanur dan Ketua LKAAM Tanah Datar Aresno Datuk Andomo
Bupati Tanah Datar Diwakili Erizanur menyebutkan
Tujuan kedatangan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau adalah untuk belajar dan melihat bagaimana budaya Betawi berkembang dan bagaimana peran Lembaga Kebudayaan Betawi dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Betawi
Karena Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bersama Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Kabupaten Tanah Datar
Sehingga nilai adat tersebut bisa dilestarikan dan salah satu diantaranya melalui satu even satu nagari dari 75 Nagari di Kabupaten Tanah Datar sehingga potensi yang ada tersebut bisa kita lestarikan kembali.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Aresno Datuk Andomo juga mengatakan bahwa tujuan kedatangan mereka ke Jakarta adalah untuk melihat bagaimana upaya.ⁿ pemerintah daerah Mempertahankan kebudayaan Betawi sebagai kearifan lokal dan arus globalisasi yang tak dapat dhindari
karena kami melihat masyarakat betawi tetap gigih mempertahankan kelangsungan budaya betawi disamping dukungan dari Dinas Kebudayaan provinsi DKI Jakarta bersama Lembaga adat betawi
Kepala UPK Perkampungan Budaya betawi setu Babakan Toni Bako menyampaikan selamat datang kepada rombongan
lkaam Tanah Datar
kemudian menyebutkan
Perkampungan Budaya Betawi adalah suatu kawasan di Jakarta Selatan dengan komunitas yang ditumbuh kembangkan oleh budaya yang meliputi seluruh hasil gagasan dan karya baik fisik maupun non fisik yaitu: kesenian, adat istiadat, folklor, sastra, kuliner, pakaian serta arsitektur yang bercirikan ke-Betawian.
Kawasan Perkampungan Budaya Betawi terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan, Dengan luas sekitar 289 Hektar
Dalam kawasan seluas itu dapat dijumpai aktivitas keseharian masyarakat Betawi dan Kawasan Wisata Budaya, Wisata Air Dan Wisata Agro, Perkampungan Budaya Betawi memiliki potensi lingkungan alam yang asri dan sangat menarik yang sulit dijumpai di tengah hiruk pikuknya kota Jakarta. Dua buah setu alam yang ada di Perkampungan Budaya Betawi
Hal ini menjadikan Perkampungan Budaya Betawi sebagai obyek wisata yang paling lengkap, menarik serta menjadi pilihan bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi, H. Beky Mardani menjelaskan bahwa Lembaga Kebudayaan Betawi adalah sebuah lembaga milik masyarakat yang pada awalnya terbentuk melalui kolaborasi masyarakat. Pembentukan Lembaga Kebudayaan Betawi diinisiasi oleh Pemerintah Daerah Khusus Jakarta, para tokoh budaya Betawi, dan juga peran akademisi, khususnya dari Universitas Indonesia. Lembaga Kebudayaan Betawi bekerja sama dengan dinas kebudayaan dalam hal pelestarian, pembinaan, dan pengembangan budaya betawi.
Salah satu hasil kolaborasi dalam upaya mempertahankan budaya Betawi adalah dengan dibentuknya wilayah perkampungan yang mempertahankan budaya seperti wilayah Setu Babakan yang dibentuk melalui kesepakatan antara pemerintah daerah dengan masyarakat Betawi.
Wilayah Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini terbagi menjadi dua yaitu yang dikelola oleh dinas dan dikelola oleh masyarakat. Hasil kolaborasi antara semua elemen masyarakat menjadikan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai salah satu pusat pelestarian, pembinaan dan pengembangan kebudayaan Betawi.
Perhatian dari seluruh lapisan masyarakat, seniman dan para tokoh budayawan serta pemerintah dapat membantu mempertahankan sebuah kebudayaan. Syaratnya, semua harus bekerja sama untuk kelestarian budaya. (M Datuk)