Jakarta, INDONEWS.ID - Indonesia memiliki beragam kain tenun, salah satunya ulos. Ulos kain wajib bagi Masyarakat Sumatera Utara khususnya etnis Batak. Perancang ternama Hety Sinaga menggelar gebyar Tor-tor dalam rangka menyambut Hari Ulos Nasional, di Sarinah, Thamrin, Jakarta. Acara juga dimeriahkan dengan pagelaran busana dengan sentuhan Ulos, karya delapan perancang.
Tari Tor-Tor sudah merambah ke berbagai pelosok nusantara, buktinya komunitas penari ulos yang ikut parade tersebut hampir 70 persen bukan orang Batak. Pegelaran seni dan budaya tersebut digelar di sky lounge Sarinah, dan dihadiri Ketua Kadin Jakarta, Viktor Aritonang, pejabat BUMN, dan Pemred indonews.id, Asri Hadi yang ikut penyaksikan Parade Tor-Tor.
Diawali lagu-lagu enerjik yang dilantunkan penyanyi asal Tapanuli, arena pun ramai dengan para penari Tor-Tor yang menarik sebelum tampil di lomba tari asal Sumatera Utara itu. Bagi mereka ikut berjoget ikut irama musik, hitung-hitung pemanasan sebelum lomba.
Viktor Aritonang pun membuka gebyar Tor-Tor, mengatakan, selaku orang Batak dirinya bangga melihat para penari Tor-Tor dari berbagai komunitas ikut Parade. Hatinya terharu melihat kain ulos dikenakan seluruh penari, dan itu mengingatkan dirinya pada kampung halamannya.
Ia juga bangga dengan Hety Sinaga si penggagas acara, yang mengangkat budaya Batak makin dikenal masyarakat Indonesia. Karya Hety kerap bersentuhan dengan budaya lokal, selain itu Hety juga memasyarakatkan tari Tor-Tor dengan menggelar parade di Sarinah.
Sementara itu Hety selaku ketua panitia mengatakan, gebyar Tor-Tor ini digelar untuk menyambut Hari Ulos Nasional, dan ini juga sebagai upaya masyarakat agar ulos diakui Unesco sebagai warisan dunia.
Ia berharap, dengan banyak peminat lomba tari Tor-Tor ini, kain ulos bukan hanya dikenal masyarakat Indonesia tapi juga dunia. Semoga dengan parade Tor-Tor, Unesco mengakui ulos sebagai warisan tak benda dunia.
Sebelum lomba digelar, beberapa model berlenggak-lenggok mengenakan busana karya beberapa perancang. Busana karya Hety tampil sebagai pembuka peragaan busana, sentuhan ulos begitu terasa di busana karya Hety. Busana harian hingga gaun pesta yang rancang dengan sentuhan ulos yang cukup menonjol. Lalu peragaan disusul karya perancang lain yang juga memberi sentuhan dengan kain tenun lokal, diantaranya ulos.
Karya delapan perancang ini juga dipajang di Sarinah, pusat perbelanjaan milik Kementerian BUMN, bagi masyarakat yang berminat dengan busana yang diperagakan bisa mendapatkan di Sarinah.