Resmikan Kampus STTPU Jakarta, Menteri PUPR: Bentuk Komitmen Bina Sumber Daya

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meresmikan kampus STTPU Jakarta, seusai mewisuda 40 sarjana di kampus tersebut. Menurutnya, PUPR punya komitmen membina sumber daya yang unggul, kami punya Politeknik, menyiapkan super spesialis master di bidang terntu, dan saat ini STTPU.

Gedung berlantai 3 di atas lahan sekitar 5000m2, terdiri dari tiga bangun dengan 9 ruang kelas, 5 ruang laboratorium, ruang dosen dan pengelola kampus, serta sarana olahraga. Pembangunan kampus STTPU menghabiskan dana Rp.20 miliar yang dikerjakan Dirjen Bina Karya.

Basuki mengatakan, STTPU adalah transformasi dari Sekoah Tinggi Sapta Taruna yang dalam dua tahun nanti akan menuju akreditasi unggul, sesuai harapan pihak yayasan dan pihak kampus.

Nantinya kampus ini akan memiliki aset yang menunjang akreditasi tersebut, semua kelengkapan akan dipenuhi. Jangan berkecil hati kampus kita tak sebesar kampus lain, tapi inilah modal alumni untuk militan, bersaing, dan berdedikasi tinggi.

"PU seperti tukang cukur, memangkas rambut orang tapi tidak bisa memangkas rambut sendiri. Kita membangun kampus lain tapi tidak bisa membangun kampus sendiri. Kita membangun kampus lain ratusan miliar tapi membangun kampus ini hanya 20 miliar, jadi harus kita tingkatkan untuk membantu kampus ini", paparnya.

Sebelumnya sekolah tinggi itu sejak 1997 menumpang di banngunan milik PT Brantas di Cawang, Jakarta Timur, tanggal 17 Agustus 2024 mereka pindah ke kampus yang baru di kawasan Duren Sawit, tepatnya di jalan Laksamana Malhayati, Jakarta Timur. Ratusan sudah alumni mereka kala menggunakan nama Sapta Taruna tapi sejak bertransformasi menjadi STTPU, 2024 adalah lulusan pertama kampus dengan nama baru.

Menurutnya, pembangunan kampus yang menelan biaya Rp.20 miliar masih kurang memadai untuk Sekolah Tinggi, PUPR sendiri membantu kampus lain hingga Ro.200 miliar. Untuk itu Basuki berkomitmen dengan Cipta Karya untuk terus membantu kampus STTPU, agar keinginan menjadi akreditasi unggul bisa diraih.