Jakarta, INDONEWS.ID - Cinta bisa diraih meski di kesempatan kedua, jangan terlambat menyatakan cinta jika tak ingin orang yang kita cinta terluka batin. Itulah pesan yang ingin disampaikan Agung Sentausa sutradara Sampai Nanti!, Hanna yang akan tayang tanggal 5 Desember 2024.
Film berlatar era pra reformasi yang menceritakan perjalanan cinta dua mahasiswa hukum yang dipertemukan di media kampus (majalah Gugat) hingga akhirnya terpisah di dua negara. Gani yang diperankan Bio One tertambat hatinya dengan Hanna (Febby Rastanty) seniornya, 1 angkatan di atas Gani.
Film dibuka saat awal perkenalan Gani dan Hanna, kala Gani tengah menulis jurnal harian di buku sakunya, Hanna menegurnya dengan mengatakan tulisan Gani bagus. Dari sini lah kesalahpahaman antara Gani dan Hanna dimulai, Gani langsung mengatakan jangan pernah membaca tulisan orang lain, padahal yang dimaksud Hanna adalah artikel untuk majalah Gugat.
Sampai nanti!, Hanna khas film drama romantis meski film ini lebih banyak bermain visual, penonton diajak berpikir siapa Hanna, mengapa Gani. Hingga akhir cerita sutrada masih menyerahkan ke penonton hubungan antara mereka.
Hanna sosok mahasiswi yang tegas bisa melakukan kegiatan yang ia suka tanpa ada yang merintangi, tapi saat kembali ke rumah semua itu hilang. Hanna potret pemudi yang menjadi 'singa' di luar tapi 'domba' di keluarga.
Bahkan, Gani yang sering mengantarkan Hanna pulang, tak pernah sekalipun diajak mampir ke rumah. Entah apa yang dikawatirkan Hanna jika mengenalkan Gani ke ibunya yang diperankan Meriam Bellina. Ibunya selalu menganggap Hanna adalah gadis kecilnya yang belum dewasa, ketika Hanna punya keinginan setelah mendapat gelar sarjana kerja di luar pulau, ibunya mematahkan semangat Hanna, 'jangan sok mandiri, kuliah aja masih dibayarin", ujar ibunya.
Keinginan Hanna segera ke luar rumah, menemukan jalan kala seniornya mengajak ia menikah. Sampai Nanti!, Hanna kurang mengaduk emosi penonton, meski penonton sempat digiring ke arah itu namun lagi-lagi melalui visual kala Gani ingin menyatakan cintanya pada Hanna dan Hanna ingin mengabari hari pernikahan dirinya dengan Arya seniornya.
Sutrada ingin mengatakan jangan terlalu cepat mengambil keputusan, tela'ah dan cari tahu tepatkah pilihan kita. Perhatian Arya (Ibrahim Risyad) pada Hanna sedikit menggoyahkan 'benteng' Hanna apalagi ia punya keingin segera ke luar rumah. Hanna dan Arya bersanding di pelaminan dan diboyong Arya ke Belanda untuk melanjutkan S2 di sana, sementara Gani juga menikah dengan Sarah anak bapak pemilik kost yang jatuh hati pada Gani.
Ternyata pilihan Hanna segera keluar rumah, bagai keluar dari sumur masuk jurang, sifat asli Arya keluar selama perkenalkan hingga ke pelaminan Arya tipe anak mami yang hoby baca buku, saat masuk babak kehidupan baru Arya yang lembut dan perhatian jadi Arya yang mengecilkan pasangan lewat ucapan dan ringan tangan.
Agung selaku sutradara tak mau berlarut-larut di pertarungan batin Hanna, Hanna meninggalkan Belanda pulang ke Bandung bersama puteranya Raka yang sering mengalami kekerasan verbal dari ayahnya. Kala mencari pengacara guna bercerai dengan suaminya, pihak pertama kali dihubungi kawan sesama kampus di jurusan hukum. Dari situ Hanna kembali bertemu Gani yang sudah 10 tahun tak berkomunikasi.
Sampai Nanti!, Hanna berakhir di air terjun yang sering didatangi kru majalah Gugat terutama Gani dan Hanna. Kenangan indah masa kuliah, dibagikan Gani lewat foto hitam putih, Gani adalah fotografer di Gugat yang masih menyimpan foto Hanna di segala kegiatan, dan foto itu juga yang menjadi penyebab Gani bercerai dengan Sarah.
Lewat Sampai Nanti!, Hanna, Pic[k]lock Films bersama Azoo Projects, Fortius Films, dan City Vision ingin menyampaikan apa yang sudah kita putuskan kita harus dijalani apapun kondisinya, dan pasti ada kesempatan untuk memperbaikinya.