
Jakarta, INDONEWS.ID - Berkumpul bersama kawan semasa SMP penuh nostalgia, bahkan ada sensi yang berbeda dari pertemuan keluarga sekalipun. Begitulah guyupnya Alumni SMP 13 angkatan 71-73 kala bertemu kembali setelah 50 tahun berpisah, usia memang tak muda lagi namun kenangan semasa di sekolah 'merubàh' mereka masih di umur 14-15 tahun.
Berawal dari grub aplikasi 'obrolan' lalu berkembang menjadi pertemuan kembali (reuni) angkatan 71-73 SMP 13, Jakarta Selatan. Reuni itu digagas dua wanita perkasa Dati dan Isni, yang memang dikenal teman seangkatannya, pelajar yang kerap mempelopori melakukan kenakalan masa sekolah, bukan kriminal tapi bandel yang wajar.
Menurut keduanya, reuni bukan yang pertama namun pertemuan di area 51 Pondok Indah Maladalah peserta terbanyak yang datang ke reuni tersebut. "Kita ngumpul gak mesti di mal, kadang di rumah salah satu teman atau di warung kopi, yang penting kita kumpul", kilah Isti menambahkan.
Dari 65 yang bersedia hadir, ada lebih dari separuhnya hadir di reuni itu, salah satunya tampak Pemred indonews.id, Asri Hadi berbicara dengan teman-temannya mengenang masa-masa di bangku SMP.
Keakraban mereka terasa hingga ke kursi yang tersedia di area itu, kebetulan diduduki orang yang bukan alumni SMP 13 namun mereka ikut tersenyum saat ada joke atau cerita masa SMP yang menimbulkan gela tawa.
Isni dan Dati kembali bercerita terkait reuni itu, menurut mereka bukan suatu yang mudah mengumpulkan teman seangkatan yang lama berpisah, mereka mendatangi ke sekolah guna mencari alamat dan kontak teman seangkatan melalui arsip yang tersimpan di SMP 13.
Total keseluruhan angkatan 71-73, 200 pelajar namun yang bisa didata hanya 150, 50 almuni lainnya tak terpantau, mungkin telah 'berpulang' lebih dulu atau pindah alamat entah kemana. "Awalnya hanya nemu 100 orang, lalu ada tambahan dari teman-teman yang mengetahui kontak dan alamatnya", tutur Isni.
Dikatakan, reuni bukan sekedar kumpul bareng tapi mereka semua saling peduli, khususnya bagi keluarga teman seangkatan yang sakit atau meninggal dunia, angkatan 71-73 urunan untuk meringankan beban teman yang tengah kena musibah.
Saat tengah bincang dengan indonews.id, entah beberapa kali terputus karena teman kedua penggagas reuni disapa atau sekedar bersalaman melepas kangen. Apalagi saat kawan mereka yang tinggal di Singapura hadir, meja pertama yang ia hampiri adalah meja Insi dan dati.
Beribu kenangan hadir di area 51, beribu kegembiraan pun muncul di sana, tawa angkatan 71-73 begitu lepas dan senyum mereka mengembang puas bertemu dengan kawan lama. Bagi mereka pertemuan itu bukan berkumpulnya opa oma tapi anak SMP yang masih berseragam putih biru.
"Kumpul dengan teman SMP beda dengan kumpul yang lainnya, termasuk kumpul dengan keluarga. Kami di sini ibarat burung yang bebas, tertawa lepas, bicara pun bebas", ungkap keduanya.
Tak ingin menjadi "racun' di reuni tersebut, pembicaaran pun diakhiri dengan harapan, pertemuan ini akan terus diadakan, agar kawan seangakatan terus guyup, sehat dan gembira. Keinginan keduanya agar semua teman seangkatan baik yang terdata maupun tidak tetatp sehat dan saling mendoakan, serta jangan putus silaturahmi.