
Jakarta, INDONEWS.ID - Jakarta sebagai kota terdepan Indonesia tak ubahnya kota-kota di negara lain banyak disibukan dengan urusan duniawi. Memang tak semua warganya mementingkan dunia, masih ada warga yang ingin tahu lebih dalam rahasia Ilahi, seperti komunitas keagamaan Babusalam yang rutin mengadakan kajian Islam di mesjid Pondok Indah, Jakarta Selatan
Babausalam agak berbeda dengan pengajian ibu-ibu yang banyak tersebar di Jakarta, komunitas itu tak melulu menggelar pengajian tapi dalam seminggu ada 3 kegiatan yang berbeda. Seperti Kamis (23/01) mereka mengadakan kajian islam yang membahas tentang Sholat. Puluhan jemaat Babusalam hadir, ada pula warga lain yang ikut menyimak kajian tersebut, tampak Pemred indonews.id, Asri Hadi yang bertemu dengan eks Duta Besar Equador, Diennaryati T.
Pimpinan Babusalam Gina Adriana Sastranegara mengatakan, awalnya sekumpulan anggota Hipmi tahun 1984 yang ingin memperdalam ilmu agama, saat kediamannya mendapat giliran mengadakan pengajian, dirinya diminta ketua Hipmi saat itu untuk mengadakan semacam "talk show" yang membahas soal agama.
Ternyata acara yang ia gelar mendapat sambutan baik, dan sebagian besar yang hadir saat itu ingin kembali membuat acara semacam itu. Mendapat sambutan bagus, membuat dirinya termotivasi untuk lebih mendalami ilmu agama, maka ia kembali mengadakan itu dengan pembahasan yang lebih menarik lagi.
Dari tahun ke tahun kumpulan mereka kian berkembang, namun belum punya nama sebagai pengenal identitas kelompoknya, baru tahun 1989 kelompok itu diberi nama, itupun usul dari seorang Kiai yang saat itu menjadi pengisi kajian Islam.
Maka diberi nama Babusalam, nama itu merupakan pintu masuk saat dirinya pergi haji tahun 1988, dimana nama Babusalam pemberian Kiai tersebut yang menanyakan dia lewat pintu mana saat pergi haji.
Kediamannya di kawasan hunian Pondok Indah menjadi tempat anggota Babusalam menggali imu agama, 2021 atau sekitar 3 tahun belakangan ini mereka pindah ke mesjid Pondok Indah. Kebetulan pengurus mesjid meminta dirinya mengisi jadwal kegiatan di sana, dan hingga saat ini Babusalam mengadakan kajian Islam di mesjid beratap biru di Pondok Indah.
Adapun jumlah anggota Babusalam sudah ribuan orang, dan Gina memiliki 9 grub whatsup dengan jumlah anggota masing-masing sekitar 200 orang, sementara di luar WA masih ada, mereka yang tak ingin masuk grup atau mereka yang tak mau kenal dengan internet. Tak ada iuran wajib, tapi kolekan sukarela untuk para guru yang memberikan pemahaman tentang agama.
Menjadi anggota Bubasalam mudah, cukup ikut kajian di mesjid Pondok Indah, lalu kenal dengan para pengurusnya sudah merupakan bagian dari Babusalam.
Gina berharap, Babusalam harus terus ada meski ia selesaikan menjalankan tugas sebagai mahkluk bumi, ia juga ingin masyarakat melestarikan budaya nasional, memahami agama wajib melestarikan budaya nasional pun harus. Jangan menjalankan agama tapi merubah tradisi sendiri, tetaplah berbudaya nasional namun agama juga paham lebih dalam.