Nasional

Selamat Jalan Bonifasius Sarjono! Politisi Katolik Idealis dan Sederhana Itu Berpulang

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 29/04/2025 19:30 WIB


 

Jakarta, INDONEWS.ID - Tokoh politik Katolik sekaligus pendidik Bonifasius Sarjono, meninggal dunia pada usia 88 tahun di Bandar Lampung, Selasa (29/4).

"Jenazah almarhum saat ini disemayamkan di rumah duka Jalan Ki Maja Gang Tangkil No. 2 Bandar Lampung. Rencananya, jenazah almarhum dimakamkan di kompleks pemakaman Vita Aeterna, Natar, Lampung pada Rabu, 30 April 2025," demikian keterangan Rawi Gupita selaku Perwakilan keluarga pada Selasa, (29/4/25) petang. 

Bonifasius Sarjono lahir di Panutan, Pringsewu, Lampung pada 17 Mei 1936. Ia meninggalkan enam orang anak. Ia dikenal luas sebagai politisi bersahaja yang sepanjang hidupnya menolak kemewahan dan memilih jalur perjuangan lewat pendidikan dan demokrasi.

Bonifasius Sarjono mengawali karier sebagai pengajar di sekolah yang bernaung pada Yayasan Xaverius Bandar Lampung sejak 1960 hingga pensiun pada 1991.

Dalam bidang pendidikan, Sarjono merupakan pendiri Yayasan Pendidikan Budi Mulya. Yayasan ini menaungi Sekolah SMP Budi Mulya yang beralamat di Jalan Kangguru No. 25 Sidodadi, Kedaton, Bandar Lampung.

Tak hanya dalam bidang pendidikan, kecintaannya terhadap Tanah Air juga diwujudkan melalui dunia politik. Dalam perjalanan politiknya, Sarjono pernah menjadi anggota DPRD Lampung dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Komisi E periode 1999-2002.

Sebagai pejabat publik, Sarjono biasa hidup sederhana. Hobinya adalah membaca buku. Ia pun kerap naik angkot saat bekerja di kantor DPRD.

Idealismenya untuk berpolitik secara sederhana, bersih, jujur, dan antikorupsi ternyata mengancam keberlangsungan jabatannya. Sarjono diberhentikan oleh PDI Perjuangan pada Juni 2003 bersama belasan anggota DPRD Lampung lainnya. Ia dituding tidak taat pada perintah partai terkait pemilihan Gubernur Lampung yang diselenggarakan pada 30 Desember 2003.

Sarjono juga pernah didaulat sebagai penasehat Pemuda Katolik dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia disingkat (PMKRI).

Artikel Lainnya