Jakarta, INDONEWS.ID - Sejarah baru dunia perkoperasian Indonesia kembali tercatat. Untuk pertama kalinya, Induk Koperasi Unit Desa (InKUD) resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan luar negeri di sektor minyak dan gas (migas) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama PT Ellips Group (Uzbekistan) dan Center Wobang Hongkong Engineering Co. Ltd.
Penandatanganan MoU ini disaksikan langsung oleh perwakilan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia,
yang diwakili oleh Deputi Bidang Kelembagaan & Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi RI - Hendra Saragih di sela kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan Rapat Anggaran Pendapatan (RAP) Koperasi InKUD, yang digelar di Bogor, Jawa Barat.
Dalam kesempatan yang sama, InKUD juga menyerahkan bantuan beasiswa kepada 200 siswa berprestasi serta bantuan susu gratis untuk 22 sekolah di wilayah Bogor, sebagai bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Investasi Migas Pertama oleh Koperasi
Kerja sama ini menjadi tonggak bersejarah karena merupakan terobosan pertama koperasi Indonesia bermitra dengan perusahaan migas internasional, dengan nilai investasi mencapai USD 30 juta. Kolaborasi ini mencakup program eksplorasi sumber daya energi di Indonesia serta transfer teknologi tinggi dari Rusia, yang diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 1.000 barel per hari.
“Langkah berani InKUD ini menunjukkan bahwa koperasi Indonesia kini tidak lagi terbatas pada sektor konvensional. Koperasi bisa naik kelas dan menjadi pemain penting dalam sektor strategis seperti energi,” ujar Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, dalam keterangannya kepada media, Rabu (5/11/25).
Dia menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah untuk memperluas peran koperasi dalam industrialisasi nasional dan kemandirian energi.
“Kami di Kemenkop UKM mendukung penuh langkah progresif ini. InKUD telah membuktikan bahwa koperasi mampu bermitra dengan perusahaan global dan berperan dalam pembangunan energi nasional,” tambah Ferry.
Rencana Eksplorasi dan Dampak Ekonomi Daerah
Dalam tahap awal, InKUD bersama para mitra akan mengikuti tender eksplorasi migas di wilayah Jambi pada tahun 2026, dengan fokus pada eksplorasi berkelanjutan berbasis masyarakat. InKUD juga akan berperan aktif dalam penyediaan tenaga kerja lokal, yang diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah.
Ketua Umum Induk KUD, Portasius Nggedi, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar proyek bisnis, tetapi bagian dari visi besar pemberdayaan ekonomi rakyat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa koperasi mampu menjadi tulang punggung ekonomi modern. Melalui kerja sama ini, akan ada alih teknologi, peningkatan kapasitas SDM, dan penguatan ekonomi di tingkat akar rumput,” ungkap Portasius.
“Kami juga ingin kontribusi kami nyata — tidak hanya dalam sektor energi, tetapi juga dalam membangun generasi muda yang sehat dan berpendidikan, seperti melalui program beasiswa dan susu gratis yang kami serahkan hari ini,” tambahnya.
Dukungan terhadap Program Pemerintah
Kegiatan sosial yang dilaksanakan bersamaan dengan MoU ini merupakan bentuk dukungan konkret InKUD terhadap program nasional MBG dan Sekolah Rakyat, dua program unggulan yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas gizi dan pendidikan anak-anak Indonesia.
Melalui bantuan susu gratis kepada 22 sekolah dan beasiswa bagi 200 siswa berprestasi, InKUD ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi koperasi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Sebagai informasi, Induk Koperasi Unit Desa (InKUD) adalah lembaga koperasi nasional yang berperan sebagai wadah koordinasi dan penguatan ekonomi bagi koperasi-koperasi di seluruh Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, InKUD terus memperluas kiprahnya ke sektor-sektor strategis, termasuk energi, pertanian, dan industri kreatif, guna mendukung visi Indonesia Maju 2045.
Sebelumnya diberitakan, terobosan besar terjadi di dunia perkoperasian Indonesia. Untuk pertama kalinya, Induk Koperasi Unit Desa (InKUD) menjalin kerja sama dengan perusahaan migas asing melalui penandatanganan MoU bersama PT Ellips Group (Uzbekistan) dan Center Wobang Hongkong Engineering Co. Ltd., dengan nilai investasi mencapai USD30 juta.
Penandatanganan yang disaksikan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM RI Ferry Juliantono ini berlangsung di sela Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan Rapat Anggaran Pendapatan (RAP) Koperasi InKUD diJakarta.
Kerja sama tersebut mencakup program eksplorasi sumber daya energi serta alih teknologi tinggi dari Rusia, dengan target kapasitas lifting mencapai 1.000 barel per hari. InKUD juga akan ikut dalam tender eksplorasi migas di Jambi pada tahun 2026, sekaligus berperan dalam penyediaan tenaga kerja lokal.
“Langkah InKUD ini luar biasa. Ini bukti bahwa koperasi bisa naik kelas dan masuk ke sektor strategis seperti migas,” ujar Menkop UKM Ferry Juliantono dalam sambutannya.
“Kami di pemerintah mendukung penuh langkah progresif ini, karena akan memperkuat kemandirian energi nasional dan membuka lapangan kerja baru,” tambahnya.
Ketua Umum InKUD, Portasius Nggedi, menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar investasi, tetapi bagian dari upaya besar membangun ekonomi rakyat berbasis teknologi dan kemitraan global.
“Melalui kerja sama ini akan ada transfer teknologi dari Rusia, peningkatan SDM, dan penguatan ekonomi lokal. Koperasi juga harus hadir di sektor modern, bukan hanya perdagangan dan pertanian,” kata Portasius.
Dalam kesempatan yang sama, InKUD juga menyerahkan beasiswa kepada 200 siswa berprestasi serta bantuan susu gratis bagi 22 sekolah di Bogor, sebagai bentuk dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Kami ingin pertumbuhan koperasi juga dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama anak-anak yang menjadi masa depan bangsa,” ujar Portasius menambahkan.
Kerja sama strategis ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi koperasi lain untuk berinovasi dan menjalin kemitraan global, sehingga koperasi tidak hanya menjadi pelaku ekonomi lokal, tetapi juga bagian dari rantai industri nasional yang berdaya saing internasional.*