INDONEWS.ID

  • Jum'at, 15/12/2017 20:05 WIB
  • Internal Partai Golkar Menolak Pengangkatan Airlangga Menjadi Ketum Lewat Pleno

  • Oleh :
    • hendro
Internal Partai Golkar Menolak Pengangkatan Airlangga Menjadi Ketum Lewat Pleno
Menteri Perindustrian sekaligus Ketum Golkar Airlangga Hartarto (Istimewa)

 

Jakarta, INDONEWS.ID-  Diangkatnya Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar ternyata tidak membuat internal partai menjadi solid. Bahkan secara terang-terangan  Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar Priyo Budi Santoso kecewa dengan rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat Golkar yang menetapkan Airlangga Hartarto jadi ketua umum pengganti Setya Novanto.

Baca juga : Qodari Sebut Dua Alasan Gibran Berpeluang Jadi Ketum Golkar

Priyo menegaskan, dirinya  menolak adanya aklamasi terhadap Airlangga melalui mekanisme pleno.

"Apakah aklamasinya kemarin harus dipaksakan hanya lewat mekanisme rapat pleno DPP partai golkar. Dan rapimnas atau pun munaslub hanya sekadar untuk mengesahkan calon tunggal tersebut. Satu-satunya," kata Priyo di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Baca juga : Di Jateng, Ketum Golkar Ajak Ribuan Kader Teriakan Yel-yel "Prabowo-Gibran"

Menurut Priyo, penetapan Airlangga sebagai ketua umum Golkar secara aklamasi sangata mengganggu dirinya. karena langkah dan mekanisme jalur pintas ini beresiko. Sehingga menjadi lubang untuk legitimasi ke depannya.

Priyo berpendapat,  penetapan Airlangga secara aklamasi tak mempertahankan mekanisme demokrasi yang sudah dibangun Golkar.

Baca juga : Pemerintah Terus Implementasikan Berbagai Strategi Menjaga Momentum Perekonomian Nasional yang Baik

"Kita ingin membangun Golkar yang solid, tangguh. Saya anjurkan Golkar tetap pertahankan mekanisme demokratis yang selama ini susah payah dibangun. Berkompetisi secara sehat dan membuka pintu selebar-lebarnya siapapun dia figur-figur hebat partai Golkar untuk bisa berlaga, berkontestasi sebagai calon ketua umum," lanjut Priyo.

Karena itu, dirinya menuntut adanya kontestasi yang adil untuk memilih calon ketua umum. Sehingga nantinya bisa terhindar dari perpecahan yamg cukup meletihkan beberapa waktu lalu dan ia tak menginginkan hal tersebut.(hdr)

Artikel Terkait
Qodari Sebut Dua Alasan Gibran Berpeluang Jadi Ketum Golkar
Di Jateng, Ketum Golkar Ajak Ribuan Kader Teriakan Yel-yel "Prabowo-Gibran"
Pemerintah Terus Implementasikan Berbagai Strategi Menjaga Momentum Perekonomian Nasional yang Baik
Artikel Terkini
Ke Perbatasan Papua, BNPP Pastikan Pembangunan Infrastruktur Berjalan
Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel
DJP Jaksel II Resmikan Tax Center STIH IBLAM
Prof Tjandra: Lima Komponen Penting Pengendalian Malaria
Pimpin Peringatan Hari Otonomi Daerah, Mendagri Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas