Jakarta, INDONEWS.ID – Menyikapi kritikan atas pertemuan elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (1/3/2018) sore, Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie melakukan klarifikasi.
Menurut Grace, pertemuan tersebut adalah terkait demokrasi dan intoleransi. "Nah, di Istana kami membicarakan semua itu dalam kapasitas Pak Jokowi sebagai Presiden, bukan politisi," kata Grace, di Kantor DPP PSI, Jakarta, Sabtu (3/3/2018).
Grace menjelaskan, masalah kebangsaan dan negara menjadi perhatian PSI. Terutama terkait intoleransi dan korupsi yang semakin marak. Selain itu, kata Grace, beberapa kejadian di tahun politik ini membuat derajat demokrasi Indonesia belakangan ini makin memburuk.
"Padahal Indonesia sempat disebut telah mencapai kemajuan yang setara dengan level demokrasi di negara-negara mapan. Indonesia adalah satu-satunya yang mencapai taraf itu diantara negara Muslim dan satu-satunya di Asia Tenggara," ujarnya menjelaskan.
Selain itu, Grace juga menambahkan, infrastruktur yang dibangun dalam tiga tahun ini, juga menjadi pembahasan. (hdr)