INDONEWS.ID

  • Rabu, 09/05/2018 12:07 WIB
  • Ricuh di Mako Brimob Dipicu Soal Makanan Napiter

  • Oleh :
    • luska
Ricuh di Mako Brimob Dipicu Soal Makanan Napiter
Suasana di Mako Brimob pasca ricuh Rabu (9/5) dinihari.(Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal M. Iqbal menerangkan hingga kini kepolisan masih melakukan negoisasi dengan sejumlah perwakilan narapidana teroris (Napiter). Iqbal juga mengatakan bahwa situasi saat ini telah dapat dikendalikan oleh pihaknya.

" Hingga kini petugas masih melakukan negoisasi dengan para napiter, karena untuk napiter ada pendekatan khusus yang berbeda dari yang lain, sedangkan situasi juga sudah terkendali," kata Karopenmas Mabed Polri M Iqbal kepada wartawan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (9/5/2018).

Baca juga : Kemenparekraf Kick Off Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Makanan dan Minuman di 3.000 Desa Wisata

M Iqbal mengatakan pemicu kerusuhan ini hanya soal makanan, tidak ada yang lain.

Namun demikian, M Iqbal enggan mengutarakan lebih lanjut terkaqit pemicu kerusuhan yang terjadi di dalam Mako Brimob.

Baca juga : Soal RUU DKJ, Anggawira: Daerah Khusus Jakarta Perlu Disederhanakan

Diperoleh informasi, kerusuhan di Mako Brimob berasal dari Blok C dimana sel tersebut adalah salah satu sel bagi napiter. Dimana jumlah tersangka yang terdapat di rutan sebanyak 165 dengan perincian : Blok A : 50, Blok B : 47, Blok C : 48.

Bermula dari salah satu napi teroris blok C bernama Wawan yang tiba tiba berteriak dengan mengeluarkan kata kata kasar kepada anggota penindak subdit 4. Napiter meminta petugas jaga untuk memanggil anggota yang mengurus soal makanan. Napiter tersebut mengancam apabila sampai pukul 8 belum ada yang datang untuk mengganti makanan, mereka akan melakukan keributan di dalam blok C. Petugas saat itu telah memberikan pengertian kepada para napiter namun para napiter tetap bersikokoh dengan napsunya.

Baca juga : Tanggapan Menteri ATR/BPN Soal Pernyataan Mahfud MD Terkait Redistribusi Tanah di Era Jokowi

Setelah negoisasi ditolak dari bidang tindak 13 orang kembali keruang CCTV, akhirnya pintu olah raga samping di jempol dari blok C.

Lalu Kepala Tim Tindak Aipda Firson pergi menghampiri blok c untuk berbicara dengan mereka, tetapi petugas tersebut malah dilempar sesuatu oleh tahanan napiter blok C, setelah itu pintu utama blok C rame-reme didobrak oleh tahanan napiter blok C kemudian mengambil besi jemuran menghancurin kaca-kaca.

Salah satu petugas dengan nama Bripda Dani di lempar pakai asbat rokok yang mengenai kepala korban sehingga terjadi luka sobek di kepala kanan.

Setalah kejadian itu Bripda Dani dan tim tindak keluar dari Rutan karena piket Brimob sudah datang untuk mengamankan Rutan. Pada saat kejadian tim penjaga dari tim tindak sebanyak 13 orang semuanya tidak membawa senjata. Semua tahanan block C keluar dan memukuli semua petugas.

Adapun korban yang luka dari pihak Kepolisian yakni Iptu. Sulastri, Brigadir Lalu Haris, Briptu Hadinata, saat ini telah ditangani oleh RS Bhayangkara. (Lka)

Artikel Terkait
Kemenparekraf Kick Off Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Makanan dan Minuman di 3.000 Desa Wisata
Soal RUU DKJ, Anggawira: Daerah Khusus Jakarta Perlu Disederhanakan
Tanggapan Menteri ATR/BPN Soal Pernyataan Mahfud MD Terkait Redistribusi Tanah di Era Jokowi
Artikel Terkini
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas