INDONEWS.ID

  • Kamis, 31/05/2018 18:15 WIB
  • Moeldoko: Hapuskan Dikotomi Mayoritas-Minoritas

  • Oleh :
    • indonews
Moeldoko:  Hapuskan Dikotomi Mayoritas-Minoritas
Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. (Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Staf Kepresidenan  Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menegaskan,   Pancasila merupakan satu-satunya alat pemersatu bangsa yang paling  pas  bagi masyarakat  Indonesia yang sangat majemuk ini.  Ini sudah merupakan konsensus bersama  para Pendiri Bangsa di masalah lalu. Karena itu, kekayaan latar belakang lainnya di Indonesia harus mendukung Pancasila, bukan malah  sebaliknya.

Baca juga : KSP Ungkap Pendapatan Perkapita Indonesia Tembus US$4.580

“Masalahnya, kita masih suka terjebak pada polititik identitas. Kita juga  masih  suka memainkan  sentimen mayoritas-minoritas berdasarkan agama. Kita pasti tidak akan maju jika sentimen ini terus ditiup-tiupkan. Kita berharap, agama  justru  harus memperkuat  idelogi Pancasila, bukan melemahkannya. Agama harus berkontribusi untuk pembangunan bangsa. Itu yang kita harapkan ,” tegas  Moeldoko saat menyampaikan Orasi Kebangsaan pada  HUT ke-60 Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) di Auditorium Gedung Yustinus, Kampus Unika Atma Jaya Jakarta, Rabu (30/5) malam.

Selain politik identitas, tambah Moeldoko melanjutkan,  kehidupan ideologi Pancasila juga sedang menghadapi  ujian akan perannya sebagai sumber instrumentalia. Kini, tak sedikit produk undang-undang yang dibuat lebih tertuju pada kepentingan pragmatis dan politis. Pembuatan undang-undang sering tidak mengacu kepada nilai-nilai dasar dan nilai-nilai  filosofis yang terkandung dalam Pancasila.

Baca juga : Capaian Kinerja 2023: Perjalanan Indonesia Keluar dari Krisis Global

Ketiadaan  keteladanan adalah masalah lain yang membuat penghayatan terhadap Pancasila tergerus. “Kalau sudah demikian, siapa yang salah? Permaalahannya pasti bukan pada anak-anak muda melainkan para orang tua.  Dalam hal ini, para pejabat dan para elitelah yang  tidak bisa lagi menjadi contoh dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata Moeldoko.

Menghadapi situasi seperti itu, ditambah situasi global yang terus datang bergelombang, mantan Panglima TNI itu mayakini, Pancasila tetap menjadi jawaban yang paling sahih. Sebagai idelogi terbuka, Pancasila menjamin hidup dan berkembangnya keanekaragaman di Indonesia, suku, agama, budaya, kedaerahan.

Baca juga : Relawan "Konco Kulo Moeldoko Arek Jatim" Pasang Spanduk Moeldoko di 6 Kabupaten/Kota di Jatim

“Dunia menjadi begitu mudah retak dengan inklusivitas  yang berkembang sangat pesat. Saya yakin Pancasila tetap bisa menjawab berbagai tantangan itu,”  ucap Moeldoko.

Apalagi,  tukas  Kepala Staf Kepresiden ini  menambahkan, sepanjang perjalanan sejarah bangsa, Pancasila sudah teruji kesaktiannya saat diterpa oleh berbagai upaya pemecahbelahan, baik berdasarkan agama (DII/TI) maupun berdasarkan kedaerahan (PRRI/Permesta), demikian pula berdasarkan ideologi komunisme (Peristwa Madiun, G30S/PKI). “Pancasila adalah ideologi terbuka yang digali dari warisan nenek-moyang bangsa Indonesia sendiri. Inilah harta kekayaan  yang sangat berharga  yang harus kita pertahankan bersama,” demikian Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

Selain Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Menteri ESDM Ignasius Jonan juga memberikan Orasi Kebangsaan pada HUT ke-60 ISKA tersebut. Hadir pada kesempatan HUT, Rektor Unika Atma Jaya Dr. A Prasetyantoko, Staf Khusus Presiden Komjen Pol (Purn) Gories Mere, Presidium DPP dan sejumlah pengurus DPD dan Cabang ISKA dari Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumatera, dan Jawa.

Peringatan 60 tahun ISKA  dirangkai pula dengan  misa syukur  yang dipimpin oleh Uskup Taniung Selor Dr. Paulinus Yan Olla, MSF, serta puluncuran bunga rampai  (buku) “Merawat Komitmen Kebangsaan”. DPP ISKA mengusung tema  “Merawat Komitmen Kebangsaan; Teguhkan Kesatuan dan Persatuan” untuk perayaan HUT-nya kali ini.

“ISKA ingin menyalakan lilin-lilin kecil untuk ikut memberikan cahaya, kejernihan, dan kesejukan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Ketua Presidium DPP ISKA V. Hargo Mandirahardjo. (AD)  

 

 

Artikel Terkait
KSP Ungkap Pendapatan Perkapita Indonesia Tembus US$4.580
Capaian Kinerja 2023: Perjalanan Indonesia Keluar dari Krisis Global
Relawan "Konco Kulo Moeldoko Arek Jatim" Pasang Spanduk Moeldoko di 6 Kabupaten/Kota di Jatim
Artikel Terkini
Amicus Curiae & Keadilan Hakim
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas