INDONEWS.ID

  • Kamis, 05/07/2018 18:35 WIB
  • Poros Ketiga Bisa Menggerus Elektabilitas Jokowi

  • Oleh :
    • very
Poros Ketiga Bisa Menggerus Elektabilitas Jokowi
Diskusi politik “Peta Kekuatan Capres Pasca Pilkada Serentak” yang di Balai Sarwono, jalan Madrasah nomor 14, Jakarta Selatan, Kamis (5/7/2018). (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Munculnya poros ketiga di Pilpres 2019 mendatang dinilai bisa menggerus elektabilitas Presiden Jokowi. Poros ketiga itu bisa muncul dari lima partai politik yang belum memastikan calon presidennya yaitu Partai Gerindra, PKS, PAN, PKB dan Partai Demokrat.

Baca juga : All Out di Pilpres 2019, Ketum PSI Berikan Plakat Penghargaan untuk Waketum Sedulur Jokowi Khairil Hamzah

“Karena kalau mucul poros ketiga, maka bisa menggerus suara Jokowi. Kalau poros ketiga ini JK-AHY, atau poros Cikeas itu Anies-AHY, lalu poros berikutnya yaitu Prabowo,” ujar Karyono Wibowo dalam diskusi politik “Peta Kekuatan Capres Pasca Pilkada Serentak” yang di Balai Sarwono, jalan Madrasah nomor 14, Jakarta Selatan, Kamis (5/7/2018).

Dia mengatakan, jika poros ketiga ini kembali muncul, maka Pilkada DKI kembali terjadi di Pilpres 2019.

Baca juga : Persiapan Rapat Pleno Telah Rampung, KPU Harap Kedua Paslon Bisa Hadir

“Selanjutnya, faktor atau isu yang menggunakan isu primordialitas. Aromanya sudah mulai kelihatan,” ujarnya.

Terkait manuver PKB, dalam hal ini Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar, Karyono mengatakan, hal itu dilakukan untuk menyandera Jokowi. “Itu strategi baliho saja. Siapa yang membiayai itu, karena jumlahnya bertebaran di seluruh wilayah,” ujarnya.

Baca juga : Tiga Hari Lagi, KPU Bakal Tetapkan Pasangan Capres/Cawapres Terpilih 2019

Menurut Karyono, ada opsi dari Cak Imin untuk menjadi cawapres Jokowi. “Ingin jadi cawapres Jokowi. Ini Jokowi ga mau kayaknya. Lalu Cak Imin mencari ancang-ancang untuk keluar. PKB lalu bergabung koalisi dengan Partai Demokrat. Kalau misalnya nasibnya seperti AHY di Pilkada DKI, maka Cak Imin bisa balik lagi mendukung Jokowi, dan melakukan transaksi di putaran kedua,” ujarnya.

Namun, jika terjadi pertarungan head to head maka Karyono mengatakan dirinya optimistis Jokowi akan memenangkan pemilihan.

“Tapi itu terjadi kalau Prabowo tidak mau jadi play maker,” ujarnya.

Padahal, kata Karyono, elektabilitas Prabowo sudah antiklimaks dan tidak bisa didongkrak lagi. “Elektabilitas Prabowo itu antiklimaks. Maka calon alterntif memiliki potensi untuk naik,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait
All Out di Pilpres 2019, Ketum PSI Berikan Plakat Penghargaan untuk Waketum Sedulur Jokowi Khairil Hamzah
Persiapan Rapat Pleno Telah Rampung, KPU Harap Kedua Paslon Bisa Hadir
Tiga Hari Lagi, KPU Bakal Tetapkan Pasangan Capres/Cawapres Terpilih 2019
Artikel Terkini
Pos Fohuk Satgas Yonif 742/SWY Dampingi Petani Panen Kacang Tanah di Perbatasan RI-RDTL
Rayakan HUT Indonews.id ke-8, Pemred Asri Hadi Ajak Pembaca Setia Bantu Penderita Kanker di Indonesia, Begini Caranya!
Pj Wali Kota Kediri: Yogyakarta Punya Malioboro, Kota Kediri Punya BrantasTic
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas