Amman, INDONEWS.ID - Indonesia merupakan negara besar dengan kekuatan ekonomi yang besar pula yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari Yordania.
"Indonesia juga unggul di sektor industri manufaktur dan sangat kaya dengan berbagai sumber daya alam yang dapat diolah menjadi produk-produk bernilai ekonomi tinggi”, ungkap Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Suplai Yordania yang baru Tariq Hammouri saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar RI Andy Rachmianto di kantornya, Selasa, (7/8/2018) kemarin.
Beberapa hal penting dibahas dalam pertemuan tersebut, antara lain mengenai perkembangan hubungan perdagangan, investasi dan pariwisata RI-Yordania, Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 dan promosi terpadu Trade, Tourism and Investment (TTI) bertajuk Indonesian Exposure 2018 yang akan digelar di Amman, pada akhir September 2018.
Menteri Tariq menekankan, bahwa Yordania membutuhkan Indonesia untuk mengembangkan industri manufaktur. Diharapkan para pelaku usaha Indonesia dapat menanamkan modal dengan mendirikan industri manufaktur di Yordania yang produk akhirnya dapat diekspor ke mancanegara memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas yang telah ditandatangani dengan beberapa negara sahabat, antara lain Amerika Serikat, Uni Eropa, Negara-negara Arab, dan Kanada, dengan pangsa pasar mencapai 1 miliar konsumen.
Menteri juga menekankan pentingnya bagi pemerintah Indonesia dan Yordania untuk secara terus menerus mendorong sektor swasta meningkatkan hubungan bisnis kedua negara.
Dubes Andy menjelaskan bahwa di kedua negara telah terbentuk business council, yaitu Jordan-Indonesia Business Council (JIBC) di Yordania dan Indonesia-Jordan Business Council (IJBC) di Indonesia yang telah dua kali adakan pertemuan di Amman, pada bulan Agustus 2017 dan bulan Mei 2018.
Menteri Yordania dan Dubes RI sepakat kedua business council akan dimaksimalkan perannya untuk membangun dan mengembangkan hubungan sektor swasta kedua negara.
Dubes Andy menyampaikan tren pertumbuhan positif dalam hubungan perdagangan, investasi dan pariwisata RI-Yordania. Pada tahun 2017 volume perdagangan kedua negara mencapai USD 293 juta, naik 14% dari tahun sebelumnya yang mencapai USD 256 juta.
Investasi Yordania di Indonesia tahun 2017 sebesar USD 2,5 juta, naik dari tahun sebelumnya sebesar USD 1,6 juta. Realisasi investasi Yordania pada triwulan I 2018 telah mencapai USD 3 juta.
Di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan Indonesia ke Yordania juga meningkat, yaitu mencapai 49.000 wisatawan pada tahun 2017, naik dari tahun 2016 sebanyak 34.000 wisatawan.
Sementara wisatawan Yordania yang melancong ke Indonesia juga meningkat, dari 4.806 wisatawan tahun 2016 menjadi 6.049 wisatawan tahun 2017.
Dalam rangka meningkatkan saling kunjung pelaku usaha Indonesia dan Yordania, Dubes RI menyampaikan bahwa KBRI Amman telah melakukan sosialisasi dan diseminasi informasi mengenai penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE, BSD City, tanggal 24-28 Oktober 2018. Tahun lalu, KBRI Amman berhasil menggandeng sekitar 90 pengusaha Yordania dan Palestina untuk hadir pada TEI 2017 dan menghasilkan transaksi sebesar USD 22 juta.
Diharapkan tahun ini pengusaha Yordania dan Palestina tetap antusias untuk mengikuti TEI dan dapat menghasilkan transaksi yang lebih besar.
Di akhir pertemuan, Dubes RI menyampaikan bahwa KBRI akan menyelenggarakan promosi terpadu TTI dengan tema Indonesian Exposure 2018 pada minggu terakhir September 2018.
Menteri Tariq diharapkan dapat hadir sebagai tamu kehormatan dan diminta untuk dapat menyampaikan keynote speech pada acara Gala Dinner yang menandai dibukanya rangkaian kegiatan promosi TTI dimaksud. (Hdr)