INDONEWS.ID

  • Selasa, 21/08/2018 09:20 WIB
  • Kepala BNPT Jelaskan Fonomena Penyebaran Paham Radikalisme

  • Oleh :
    • very
Kepala BNPT Jelaskan Fonomena Penyebaran Paham Radikalisme
Kepala Badan Nasional Penangguangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius memberikan penjelasan kepada para Guru Besar, pejabat struktural dan sekitar 400 mahasiswa baru di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI), Senin (20/8/2018). (Foto: ist)

 

Depok, INDONEWS.ID - Penyebaran paham-paham radikalisme yang memiliki makna negatif seperti intoleransi, anti NKRI, anti Pancasila dan penyebaran paham-paham takfiri pada akhir-akhir ini tentunya menjadi keprihatinan sendiri di lingkungan Perguruan Tinggi. Tak pelak hal tersebut menimbulkan kecemasan tersendiri dari kalangan akdemisi khususnya para Guru Besar.

Baca juga : Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik

Hal tersebut membuat Kepala Badan Nasional Penangguangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius merasa perlu memberikan penjelasan kepada para Guru Besar, pejabat struktural dan sekitar 400 mahasiswa baru di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI), Senin (20/8/2018).  

“Hari ini saya diundang oleh Dekan FEB UI untuk  berbicara di dua sesi. Pertama memberikan pencerahan kepada adik-adik mahasiswa baru di FEB UI ini khususnya bagaimana mengenal lingkungan dia dengan baik. Dan yang kedua saya diundang juga untuk bertemu dengan para Guru Besar dan para pejabat struktural di lingkungan FEB ini untuk memberikan pemahaman yang utuh juga masalah bagaimana paham-paham itu bisa masuk ke dalam lingkungan pendidikan,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH usai acara.

Baca juga : Menteri PANRB Apresiasi Kinerja BNPB Jalankan Reformasi Birokrasi

Pada sesi pertemuan terhadap para Guru Besar dan Pejabat Struktural FEB UI, Kepala BNPT memberikan penjelasan secara jelas dengan memberikan contoh-contoh, sehingga para pejabat FEB UI ini mempunyai pemahaman yang utuh tentang bagaimana hal tersebut bisa terjadi.

“Lalu kita perlihatkan juga fakta-faktanya yang sudah terjadi dan kemudian kita beri tahu modus modus operandi seperti apa, khususnya dalam entry point mereka dalam penerimaan mahasiswa baru seperti sekarang ini,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini

Baca juga : Kepala BNPB Sambangi Kalsel Dukung Upaya Penanganan Karhutla

Lebih lanjut menurutnya, setelah dirinnya menguraikan secara gamblang lalu dirinya memberikan treatment-treatmentnya. Hal ini agar ada pemahaman yang utuh juga bagaimana pihak Dekan dengan seluruh perangkatnya bisa memberikan perhatian khusus kepada calon calon mahasiswa barunya ini.

“Pihak fakultas harus bisa mengidentifikasi dan melaporkan jika menemukan setiap fenomena dan gejala gejala yang tidak bagus dalam proses belajar mengajar yang ada di lingkungan pendidikan khususnya FEB ini. Kami harap pihak Dekan punya treatment treatment sehingga mereka bisa saling mengingatkan,” kata alumni Akpol tahun 1985 ini

Dikatakan mantan Kapolda Jawa Barat ini, dari penjelasan-penjelasan yang telah disampaikannya tersebut banyak sekali pertanyaan-pertanyaan untuk dimintai penjelasan lebih lanjut. Dan pihaknya berjanji untuk membantu pihak FEB UI jika dikemudian hari menemukan hal-hal seperti yang ia jelaskan namun belum dapat diselesaikan oleh pihak FEB UI.

“Kita selalu siap setiap saat untuk membantu FEB. Bukan hanya FEB saja, tapi termasuk UI pada umumnya dan perguruan tinggi di Indonesia lainnya pada umumnya  untuk bisa sharing terkait masalah ini,” kata mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, apa yang ia sampaikan kepada para Guru Besar FEB UI ini juga akan menjadi bekal dalam upaya membentengi lingkungan perguruan tinggi dari penyebaran-penyebaran paham-paham radikal yang bersifat negatif.

“Dengan apa yang saya jelaskan tadi para Guru Besar banyak yang terperangah setelah melihat bagaimana fenomena itu terjadi. Dan sekarang mereka punya perspektif yang lebih lengkap,” ujar mantan Wakapolda Metro Jaya ini.

Saat sesi pembekalan terhadap para mahasiswa baru FEB UI, mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas RI ini juga mengapresiasi para mahasiswa baru itu dengan pertanyaan-pertanyaan yang kritis dilontakan kepada dirinya. Para mahasiswa ini menurutnya adalah anak bangsa yang masih punya idealisme tinggi dan merupakan kelebihan mereka.

“Itu sangat bagus. Dia harus diberikan pemahaman. Kenapa pertanyaan itu muncul ? Karena rasa keingintahuannya tinggi, nah kita memberikan jawaban yang benar-benar jawaban yang baik. Sehingga dia mempunyai pemahaman yang benar juga,” ujarnya. (Very)

 

Artikel Terkait
Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik
Menteri PANRB Apresiasi Kinerja BNPB Jalankan Reformasi Birokrasi
Kepala BNPB Sambangi Kalsel Dukung Upaya Penanganan Karhutla
Artikel Terkini
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Mengenal Lebih Jauh Ayush Systems of Medicine India dan Perannya di WHO
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas