INDONEWS.ID

  • Selasa, 28/08/2018 09:20 WIB
  • Presiden: Pemerintah Fokus Atasi Defisit Transaksi Berjalan

  • Oleh :
    • very
Presiden: Pemerintah Fokus  Atasi Defisit Transaksi Berjalan
Presiden Jokowi. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo bertemu dengan 26 pengusaha di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/8/2018). Para pengusaha ini merupakan generasi kedua dan ketiga yang berasal dari berbagai bidang usaha dan daerah.

Dalam sambutannya, Kepala Negara menyampaikan beberapa perkembangan perekonomian dan kebijakan-kebijakan yang sudah diambil pemerintah guna menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan berkualitas. Ia juga menyampaikan perihal ketidakpastian ekonomi dunia, perang dagang China-Amerika Serikat, hingga gejolak ekonomi di Turki.

Baca juga : Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra

"Dan terakhir waktu saya ketemu Presiden Bank Dunia, Presiden Kim, saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Presiden.

Menurut Presiden, pemerintah terus fokus  mengatasi defisit transaksi berjalan (current account deficit). "Saya kira kita akan fokus di sana, termasuk terutama juga di neraca perdagangan," lanjutnya.

Baca juga : Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa

Selain itu, Presiden menuturkan masalah lainnya adalah keseimbangan primer. Ia pun mengatakan bahwa pemerintah menargetkan bisa menyelesaikan hal tersebut dalam kurun waktu setahun.

"Ternyata banyak hal belum kita lakukan kalau kita lihat secara detail misalnya transaksi berjalan. Contoh saja yang kita hitung B20, Biodiesel 20. Kalau bisa berjalan itu pertama karena harga naik dapat USD 6 miliar, volume naik juga dapat USD 5 miliar, dari satu hal dapat USD 11 (miliar)," imbuhnya.

Baca juga : Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY

Dalam kesempatan ini, secara khusus Presiden meminta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pusat dan daerah untuk bisa sama-sama membantu pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi. Menurutnya, masih banyak sekali peluang untuk perbaikan-perbaikan yang bisa dilakukan.

"Tapi intinya kita ingin tidak melulu konsentrasi pada pertumbuhan ekonomi, tapi yang lebih penting menurut saya kualitas pertumbuhan ekonomi itu sendiri," tuturnya.

 

Pemerintah dan Dunia Usaha Harus Solid

Selepas pertemuan, Rosan Roeslani yang berbicara mewakili para pengusaha tersebut menyampaikan bahwa saat ini bukanlah masa-masa yang mudah. Oleh karena itu, lanjutnya, dunia usaha dan pemerintah harus menyatu dan solid.

"Karena di tengah tekanan mata uang kita, di bawah tekanan ketidakpastian, trade war, dan lain-lain, tentunya diperlukan terus komunikasi secara berkala baik dengan dunia usaha, pemerintah, dan juga pengambil keputusan. Kembali lagi, kita juga menyadari ini semua untuk kepentingan kita semua. Tidak hanya untuk kepentingan dunia usaha, tapi juga untuk kepentingan masyarakat Indonesia secara keseluruhan," ucap Rosan yang juga Ketua Umum Kadin Indonesia.

Senada dengan Presiden, dirinya pun menyampaikan salah satu solusi untuk defisit transaksi berjalan adalah dengan penerapan B20. Untuk itu, pemerintah meminta komitmen dari dunia usaha agar hal tersebut benar-benar dilaksanakan.

"Alhamdulillah tadi langsung direspons oleh salah satu perusahaan batu bara, yang memang akan memberlakukan September ini, full B20," ujarnya.

Sementara itu terkait penambahan bea masuk barang impor, Rosan mengatakan agar berhati-hati dalam menerapkan hal tersebut. Baginya, jika penambahan bea masuk barang impor itu untuk hal yang bersifat konsumtif, tidak masalah.

"Tapi kalau misalnya itu adalah untuk penyediaan bahan baku, aero material, itu juga kan meningkatkan produktivitas kita. Jadi kalau kami melihatnya yang paling penting justru adalah bagaimana kita meningkatkan daya saing, meningkatkan efektivitas kita, sehingga defisit transaksi berjalan kita ini bisa kita tekan," tandasnya. (Very)

 

Artikel Terkait
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY
Artikel Terkini
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas