INDONEWS.ID

  • Rabu, 12/09/2018 09:50 WIB
  • Debat Soal Ekonomi Diharapkan Warnai Kampanye Pilpres 2019

  • Oleh :
    • very
Debat Soal Ekonomi Diharapkan Warnai Kampanye Pilpres 2019
Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris

Jakarta, INDONEWS.ID - Dalam beberapa hari ke depan, tepatnya pada 20 September 2018, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan penetapan dan pengumuman pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden (Capres/Cawapres) Pemilu 2019. Penetapan ini kemudian akan dilanjutkan dengan masa kampanye Pilpres yang berlangsung sekitar enam bulan yaitu dimulai pada 23 September 2018-13 April 2019.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, panjangnya masa kampanye yang berlangsung hingga enam bulan harus dimanfaatkan maksimal oleh para capres/cawapres  untuk menunjukkan bahwa mereka mempunyai solusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa saat ini dan lima tahun ke depan terutama persoalan ekonomi.

Baca juga : Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD

“Saya berharap debat soal ekonomi mewarnai kampanye Pilpres nanti. Tidak ada yang bisa membantah bahwa saat ini ada masalah besar dan serius dalam fundamental ekonomi Indonesia sehingga kita begitu rapuh terhadap gejolak ekonomi dunia. Capres/Cawapres harus bisa menjelaskan kepada rakyat solusi mereka untuk ‘menyembuhkan’ ekonomi kita yang sedang ‘sakit’ ini,” tukas Fahira di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/9).

Menurut Fahira, jika nanti pada masa kampanye ada pasangan capres/cawapres atau tim kampanyenya yang mengusung tema sentral kampanye di luar ekonomi artinya mereka tidak paham apa prioritas yang harus segera diselesaikan oleh bangsa ini. Saat ini, fundamental ekonomi Indonesia sangat lemah karena bangsa ini defisit atau tekor dari segala sektor dan jurusan.

Baca juga : Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional

Saat ini, sambungnya, ada gelagat dari pihak-pihak tertentu yang terus menjadikan kebhinekaan sebagai ‘dagangan’ kampanye dengan menuding pihak-pihak yang berseberangan tidak menghargai kebhinekaan, kemudian dilabeli radikal, tidak nasionalis, bahkan distigma anti pancasila. Padahal kebhinekaan adalah fakta di negeri ini dan sudah diselesaikan oleh para pendiri bangsa ini lewat persatuan.

“Persatuan kita akan semakin kuat jika keadilan ekonomi tercipta di negeri. Caranya, pulihkan kembali ekonomi bangsa ini. Hentikan kebergantungan ekonomi kita terhadap barang impor terutama pangan dan energi yang sangat besar serta segera stabilkan harga-harga bahan pokok. Jadi tidak nyambung jual isu soal kebhinekaan sementara ekonomi terpuruk. Saya harap ini jadi perhatian pasangan capres/cawapres dan tim kampanyenya,” pungkas Senator atau Angota DPD RI DKI Jakarta ini yang kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2019 ini. (Very)

Baca juga : Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua

 

Artikel Terkait
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas