Jakarta, INDONEWS.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau para peserta pemilu harus bersikap jujur, adil dan profesional, sehingga dalam pelaksanaannya nanti akan tercitpta rasa aman, damai dan bermartabat.
Selain itu, MUI juga meinta untuk tetap jujur jauh dari praktek politik kotor dan tekanan serta paksaan, hal ini perlu dilakukan agar rakyat dapat menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, merasa gembira.
"Pasangan capres/cawapres juga harus menjauhkan diri dari praktik politik kotor seperti kampanye hitam, provokasi, intimidasi, ujaran kebencian, hoax fitnah, politik uang dan politik SARA," kata Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid Sa`adi, di Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Lebih lanjut kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan media masa, Zainut harap dapat memerankan diri sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
"Kepada aparat kepolisian diminta untuk bertindak tegas, adil, transparan dan profesional. Penegakan hukum harus dilakukan kepada siapa pun tanpa membedakan warna partainya sehingga masyarakat mendapat jaminan perlindungan dan kepastian hukum dalam menunaikan hak-hak konstitusionalnya," jelas Zainut. (Lka)