INDONEWS.ID

  • Selasa, 02/10/2018 08:11 WIB
  • BMKG Berhasil Petakan Zona Aman dan Tidak Aman pada Rendaman Tsunami di Sulteng

  • Oleh :
    • hendro
BMKG Berhasil Petakan Zona Aman dan Tidak Aman pada Rendaman Tsunami di Sulteng
Ilustrasi kerusakan akibat gempa tsunami di Sulawesi tengah

Jakarta, INDONEWS.ID - Untuk mempertimbangkan rencana pembangunan tata ruang di wilayah pesisir, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berhasil memetakan daerah rendaman tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Menurut Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly, pihaknya telah berhasil  membagi wilayah tersebut dalam zona aman dan zona tidak aman.

Baca juga : BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

"Pemetaan ini sangat berguna bagi pemerintah daerah sebagai dasar pertimbangan rencana pembangunan tata ruang di wilayah pesisir, termasuk rencana evakuasi jika terjadi tsunami di wilayah tersebut," kata Muhammad Sadly dalam keterangan tertulis, Senin (1/10/2018)kemarin.

Sadly menjelaskan, pihaknya telah menurunkan tim sesaat setelah gempa untuk melakukan berbagai survei, dari survei makroseismik, mikroseismik, mikrozonasi, sampai survei pasca-tsunami.

Baca juga : Modifikasi Cuaca, Strategi BMKG Minimalisir Cuaca Ekstrem Selama Lebaran

Dalam survei makroseismik, kata Sadly, pemetaan yang dilakukan pihaknya mencakup pemantauan kerusakan di lapangan pasca gempa bumi, Survei ini diperlukan untuk memvalidasi tingkat guncangan gempa di wilayah terdampak.

Sementara survei mikroseismik dilakukan dengan memasang sensor gempa di beberapa lokasi untuk memantau gempa bumi susulan pascagempa utama.

Baca juga : BMKG: Gempa Berkekuatan 5,7 Magnitudo Guncang Bayah Banten

Hasil monitoring gempa susulan akan dijadikan pertimbangan oleh Pemerintah Daerah dalam memutuskan kapan akan memperbolehkan warga kembali lagi ke rumah mereka.

Adapun survei mikrozonasi merupakan peninjauan daerah rawan gempa bumi dalam luas tertentu. Hasil pemetaan mikrozonasi bisa menjadi pedoman pemanfaatan lahan yang aman untuk pembangunan serta hunian.

Lebih lanjut Sadly menambahkan, hingga saat ini, belum ada cara atau pun teknologi untuk memprediksi secara tepat kapan dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.(hdr)

Artikel Terkait
BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Modifikasi Cuaca, Strategi BMKG Minimalisir Cuaca Ekstrem Selama Lebaran
BMKG: Gempa Berkekuatan 5,7 Magnitudo Guncang Bayah Banten
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas