INDONEWS.ID

  • Kamis, 11/10/2018 21:31 WIB
  • Sri Mulyani dan Melinda Gates Sepakat Teknologi Adalah Peluang, Bukan Ancaman

  • Oleh :
    • hendro
Sri Mulyani dan Melinda Gates Sepakat Teknologi Adalah Peluang, Bukan Ancaman
Menkue Sri Mulyani dan Melinda Gates serta CEO Grup Bank Dunia Kristialina Georgieva

Nusa Dua, INDONEWS.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Menkeu) dan pendiri Bill & Melinda Gates Foundation, Melinda Gates, sepakat bahwa kemajuan teknologi harus dipandang sebagai peluang dan bukan ancaman.

Sebagai Co-chair dari Komisi Pathways dan The Bill and Melinda Gates Foundation, Sri Mulyani menegaskan bahwa revolusi teknologi berikut disrupsi yang terjadi akibatnya, menawarkan berbagai peluang sekaligus tantangan.

Baca juga : Menko Kemaritiman dan IMF Minta Masyarakat Internasional Berinvestasi untuk Selamatkan Ekosistem

“Ini adalah cara baru untuk meningkatkan kesejahteraan bagi banyak orang, termasuk
mereka yang tinggal di negara sedang berkembang. Sekarang tinggal bagaimana untuk
memastikan agar teknologi bermanfaat untuk pertumbuhan yang inklusif” ujar Sri Mulyani
dalam diskusi bertajuk Policies for Harnessing Technology for Growth di Ruang Nusantara,
BICC, pada Kamis (11/10/2018).

Pada forum ini, Sri Mulyani maupun Melinda Gates tampil menyampaikan pandangan mereka tentang manfaat teknologi untuk pertumbuhan, khususnya di negara-negara sedang berkembang.

Negara yang ekonominya sedang berkembang, lanjut Menkeu, harus mampu menghadapi dan beradaptasi dengan disrupsi teknologi. Di Indonesia misalnya, teknologi digital telah menghubungkan sektor ekonomi informal dengan sektor ekonomi formal.

Karena itu, Indonesia perlu segera memulai diskusi baru terkait upaya pemberdayaan para pengambil keputusan di negara-negara berkembang. Tujuannya, agar mereka lebih bisa mengkapitalisasi teknologi baru serta mengelola dengan lebih baik disrupsi yang terjadi.

“Kami tidak ingin mengorbankan manusia untuk teknologi. Negara ini masih dalam kategori pendapatan menengah dan kita punya unicorn yang cukup mapan, ini kesempatan untuk memanjat teknologi dan menciptakan kesempatan” lanjut Menkeu.

Mengatasi eksklusivitas teknologi digital dan ketidaksetaraan digital adalah kunci untuk menjadikan teknologi sebagai peluang untuk tumbuh inklusif.

Dengan tiga miliar jiwa yang diprediksi akan tetap offline pada tahun 2023 dan semakin banyak lagi yang gagal memperoleh potensi dari internet secara penuh, pendekatan bisnis biasa untuk desain dan penyampaian layanan digital, tidak akan mampu menjangkau orang-orang yang
termajinalkan.

“Indonesia adalah negara besar dan tidak semua teredukasi dengan baik. Ini harus ditanggulangi pemerintah. Kami harus memastikan tidak ada yang tertinggal dan memastikan teknologi bisa bermanfaat untuk meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan” ujar Menkue.

Sementara, Melinda Gates mengatakan bahwa dirinya bersama Sri Mulyani membentuk sebuah komisi yang disebut Komisi Pathways yang bertujuan untuk menyebarluaskan manfaat positif dari teknologi.

“Kami sekarang sangat senang berbicara dengan Gojek, tidak hanya pengemudi, tapi juga pedagang. Saya ingin menyampaikan bahwa peluang dari transformasi digital ini sangat menjanjikan’ ujar istri Bill Gates ini.

Dalam diskusi ini terungkap berbagai risiko dan tantangan terhadap kemajuan teknologi, sekaligus peluang-peluang yang bisa diciptakan. Sejumlah risiko dan tanyangan antara lain ancaman kehilangan pekerjaan, investasi baru pemerintah untuk memenuhi kebutuhan teknologi dan tata kelola teknologi.

Di sisi lain, kemajuan teknologi akan mampu mendorong perubahan struktural dalam
perekonomian serta menciptakan efisiensi, menciptakan peluang-peluang baru dalam
ekonomi global hingga menghasilkan cara baru bagi pemerintah dalam berinteraksi dengan
masyarakat.

Untuk diketahui, Pathways for Prosperity adalah sebuah gerakan sosial yang terdiri dari para pemimpin pemerintahan, pelaku bisnis, dan akademisi dari berbagai bidang yang secara aktif
membahas dampak teknologi terhadap negara berkembang. Gerakan ini diprakarsai pasangan miliarder Bill dan Melinda Gates, dibantu Oxford University’s Blayatnik School of Government.

Selain Menkeu dan Melinda Gates, pembicara lain pada forum ini adalah CEO Grup Bank Dunia Kristialina Georgieva, dan CEO of EcoNet Strive Masiyiwa. (Hdr)

Artikel Terkait
Menko Kemaritiman dan IMF Minta Masyarakat Internasional Berinvestasi untuk Selamatkan Ekosistem
Artikel Terkini
Awarding Innovillage: Wujud Nyata Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Membangkitkan Talenta Digital Masa Depan
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas