INDONEWS.ID

  • Selasa, 23/10/2018 22:35 WIB
  • Setelah Uji Balistik, Polri Menilai Penembakan di Gedung DPR Itu Benar Kesalahan Saat Latihan

  • Oleh :
    • Ronald
Setelah Uji Balistik, Polri Menilai Penembakan di Gedung DPR Itu Benar Kesalahan Saat Latihan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Lapangan tembak Sugeng Imam Santoso, Mako Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, Selasa (23/10/2018)

Depok, INDONEWS.ID - Polda Metro Jaya menggelar uji balistik jarak tempuh atau jangkauan jarak tembak peluru 9mm liger yang menyasar ke gedung DPR RI dari lapangan tembak Perbakin beberapa waktu lalu. Uji balistik ini mengambil tempat di Lapangan tembak Sugeng Imam Santoso, Mako Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, Selasa (23/10/2018).

Pada uji balistik ini, Polri menggunakan jenis senjata yang sama yang digunakan pelaku pada saat latihan tembak. Yaitu senjata pistol jenis Glock 17 dengan peluru yang sama yakni 9mm.

Baca juga : Pokja-24 Paroki St. Paulus Depok Gelar Sosialisasi Pemilu 2024, Pilih Calon Secara Cerdas dan Bijak

Penembak dari Gegana Polri, menembakkan peluru 9mm dengan senjata Glock ke sasaran sejauh 300m. Sasaran tembak ditempelkan pada media kaca dan dibelakangnya di pasang 3 lapis triplek ukuran 6mm.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan uji balistik dilakukan untuk menjawab keragu-raguan publik akan jarak tempuh peluru 9mm yang ditembak dari senjata jenis Glock 17 tersebut.

Baca juga : 5 Ruko di Sukmajaya Depok Dilahap Si Jago Merah, Ini Penyebabnya

Argo menyebutkan, setelah dilakukan 8 kali tembakan dari jarak 300m, penembak dari Gegana Polri akhirnya berhasil menembakkan peluru jenis 9mm itu tepat sasaran

"Terbukti dari jarak 300 yang mengenai sasaran, terlihat kaca tembus, begitu juga dengan 3 triplek yang ada dibelakang kaca juga tembus," ujar Argo kepada wartawan di lokasi.

Baca juga : BPN Depok: Rampungkan Proses Digitalisasi Pertanahan

Sementara itu, Kasubnit Senpi Puslabfor Mabes Polri Kompol Arif menjelaskan jarak tembak peluru jenis Glock 17 generasi ke 4 yang dipakai pada 15 Oktober itu dengan peluru yang sama produksi Pindad 9mm ditembakkan dengan posisi yang sama tembus kaca, triplek hingga ban yang ada dibelakang sasaran.

"Saya pikir ini sudah merupakan pembuktian bahwa yang mengatakan kemungkinan sasaran lain tidak benar bahwa ini adalah benar-benar kesalahan dalam latihan di lapangan," jelas Arif.

Lebih jauh Arif memaparkan jarak peluru kaliber 9x19 menurut referensi bisa mencapai 2000 m. Hal itu terbukti ketika peluru 9m itu ditembakkan kaca tidak pecah, tetapi tembus (bolong). Artinya pada jarak 300m peluru masih memiliki kekuatan menekan sasaran. Dan juga triplek ukuran 6m sebanyak 3 lapis tembus. 

"Kalau tembus seperti itu berarti peluru masih ada kekuatan untuk mendorong. Jadi teori jarak peluru bisa mencapai 2000 bisa terbukti. Kalau kacanya pecah berarti kekuatan peluru sudah melemah," paparnya. (ronald)

Artikel Terkait
Pokja-24 Paroki St. Paulus Depok Gelar Sosialisasi Pemilu 2024, Pilih Calon Secara Cerdas dan Bijak
5 Ruko di Sukmajaya Depok Dilahap Si Jago Merah, Ini Penyebabnya
BPN Depok: Rampungkan Proses Digitalisasi Pertanahan
Artikel Terkini
Jelang Musim Haji, MERS CoV di Arab Saudi Perlu Diwaspadai
PJ Bupati Maybrat Pantau Ujian Nasional 3 SD Terdalam di Aifat Utara
PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang
Pj Bupati Maybrat Hadiri Rapat Persiapan Penilaian Akreditasi Delapan Puskesmas
Peringatan Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura ke-207
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas