INDONEWS.ID

  • Senin, 05/11/2018 11:01 WIB
  • Perkuat Furnitur Cirebon, Menperin Ajak Tumbuhkan Industri Rotan di Palu

  • Oleh :
    • very
Perkuat Furnitur Cirebon, Menperin Ajak Tumbuhkan Industri Rotan di Palu
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika meninjau industri furnitur dan kerajinan rotan “House of Rattan dan Yamakawa”, di Cirebon, Sabtu (3/11). (Foto: ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Industri furnitur dan kerajinan menjadi salah satu prioritas nasional dengan ketersediaan bahan baku berupa kayu, rotan, dan bahan alami yang mencukupi di Indonesia. Kementerian Perindustrian mendukung perbaikan iklim usaha di sektor ini untuk meningkatkan nilai ekspornya.

Baca juga : Februari 2024, Ekspor ke Timor Leste Melalui PLBN Motaain Capai Rp55 Miliar

“Kinerja ekspor industri furnitur serta peranan Indonesia dalam ekspor furnitur dunia harus ditingkatkan lagi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika meninjau industri furnitur dan kerajinan rotan “House of Rattan dan Yamakawa”, di Cirebon, Sabtu (3/11).

Ekspor industri furnitur di tahun 2015 mencapai sebesar USD1.71 Miliar, pada tahun 2016 mencapai USD1.61 Miliar, dan sebesar USD1.63 Miliar pada 2017. Sementara itu, nilai perdagangan furnitur dunia berdasarkan data CSIL sebesar USD130 Miliar pada tahun 2015, USD131 Miliar pada tahun 2016, dan USD138 Miliar di 2017.

Baca juga : Melalui Pelatihan Ekspor AKI, Menparekraf Nilai Ekspor Ekraf Meningkat Hingga 28 Miliar Dolar AS

Kinerja ekspor furnitur juga masih relatif kecil dibandingkan dengan potensi bahan baku yang ada. Seperti diketahui, Indonesia merupakan penghasil 85% bahan baku rotan dunia. Daerah penghasil rotan di Indonesia sebagian besar berada di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Dari 306 jenis rotan, saat ini baru 51 jenis yang termanfaatkan.

Untuk itu, Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi industri furnitur dan kerajinan melalui beberapa kebijakan, di antaranya dengan mendirikan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di lokasi Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Peningkatan kapasitas SDM terampil juga dilakukan dengan Program Pendidikan Vokasi yang link and match antara SMK dengan industri. “Mari sama-sama kita dongkrak industri ini karena pasarnya terbuka luas,” ajak Airlangga.

Baca juga : Baja Struktur dari Bekasi Diekspor ke Kanada, Nilainya Capai USD 2 Juta

Menperin menyampaikan kepada para pengusaha mebel rotan di Cirebon serta Ketua dan Pengurus Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) bahwa potensi bahan baku rotan di Palu, Sulawesi Tengah harus dimanfaatkan optimal. Terlebih Kemenperin telah membangun fasilitas Pusat Inovasi Rotan Nasional (PIRNas) yang berlokasi di Kawasan Industri Palu. “Kita akan mengajak industri yang ada di Cirebon ke Palu untuk melihat sumber bahan baku dan minta sebagian proses awal produksi dipindahkan ke Palu,” ujar Airlangga.

PIRNas yang telah diresmikan dan beroperasi sejak 2014 ditujukan sebagai basis pengembangan rotan nasional, khususnya untuk desain dan teknologi produksi produk rotan. PIRNas juga dilengkapi dengan mesin-mesin dengan teknologi baru serta gudang penyimpanan produk. Dengan fasilitas yang ada, industri dari Cirebon dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memproduksi komponen di lokasi yang dekat dengan bahan baku. “Industri dari Cirebon tinggal bawa pekerja dan mesin lain yang dibutuhkan, nanti di sini tinggal perakitan dan finishing. Dengan begitu, Cirebon bisa menjadi bagian dari rekonstruksi Palu,” tambahnya.

Strategi ini, tambah Menperin, diharapkan memperkuat kembali poros Palu-Cirebon sebagai pusat bahan baku dan pusat industri furnitur rotan. Dengan demikian, masyarakat di Palu yang dekat dengan bahan baku juga bisa merasakan hasil industri rotan.

Ketua HIMKI Soenoto menanggapi positif pernyataan Menperin. Berdampingan dengan pemerintah, HIMKI berupaya membangun industri furnitur dan kerajinan sebesar-besarnya. Ia menyampaikan, permintaan Menperin merupakan bentuk hilirisasi sehingga pihaknya melihat terbukanya kemungkinan untuk merapat ke Palu. “Tantangan ekspansi lagi-lagi SDM sehingga pekerja dari Cirebon akan dibawa ke sana untuk memberikan technical assistance kepada tenaga kerja baru di Palu,” ujar Soenoto.

Dalam kesempatan itu, Menperin juga menggandeng Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto. Menanggapi kekhawatiran industri dan asosiasi mengenai kemungkinan dibukanya kembali ekspor bahan baku rotan yang merugikan industri dalam negeri, Menperin menyatakan, “Pelarangan ekspor rotan ini dulu diputuskan di Komisi VI. Jadi posisi pemerintah jelas dalam hal ini”.

Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono menambahkan, kebijakan pengembangan industri furnitur mendorong modernisasi peralatan furnitur dan pengolahan kayu, menarik investor baru bidang furnitur, fasilitasi keikutsertaan pelaku industri furnitur pada pameran baik di dalam maupun di luar negeri, penyiapan konsep sistem logistik bahan baku nasional, serta pemberian fasilitas insentif pajak kepada industri furnitur.

“Untuk industri furnitur, teknologi finishing dan desain jadi perhatian untuk dikembangkan,” papar Sigit. Hal ini sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035. Fokus pengembangannya antara lain lewat teknologi desain furnitur (computer-aided design/CAD dan computer-aided manufacturing/CAM) yang terintegrasi jaringan internet (internet of things). Strategi ini juga sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0 yang berisi arah dan strategi bagi pergerakan industri Indonesia di masa depan. (Very)

Artikel Terkait
Februari 2024, Ekspor ke Timor Leste Melalui PLBN Motaain Capai Rp55 Miliar
Melalui Pelatihan Ekspor AKI, Menparekraf Nilai Ekspor Ekraf Meningkat Hingga 28 Miliar Dolar AS
Baja Struktur dari Bekasi Diekspor ke Kanada, Nilainya Capai USD 2 Juta
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas