INDONEWS.ID

  • Rabu, 14/11/2018 13:45 WIB
  • Sejumlah Perusahaan Siap Tanam Modalnya di Sulteng

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Sejumlah Perusahaan Siap Tanam Modalnya di Sulteng
Peristiwa gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala, ternyata tidak menyurutkan beberapa perusahaan yang ingin berinvestasi di sini. Wilayah tersebut sekarang ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). (Foto Ist)

Palu, INDONEWS ID – Pasca gempa tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah (Sulteng) kini sejumlah perusahaan siap menanamkan modalnya di wilayah tersebut.

Peristiwa gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala, ternyata tidak menyurutkan beberapa perusahaan yang ingin berinvestasi di sini. Wilayah tersebut sekarang ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Baca juga : ESDM Bagikan 100 Unit Lampu Tenaga Surya untuk Korban Gempa Sulteng

Itulah yang ditegaskan oleh Direktur Utama PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) Andi Mulhanan Tombolotutu. Ia menuturkan, beberapa  perusahaan telah singgah di Palu dan siap berinvestasi di KEK. Perusahaan itu adalah PT Indo Mangan Industri, PT Sarana Dwima Jaya, PT Hashimoto Gemilang Indonesia dan salah satu perusahaan asal China lainnya. PT BPST adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ditugaskan sebagai badan pengelola KEK Palu.

Sementara itu berdasarkan Mulhanan, seorang dari perusahaan itu, PT Indo Mangan Industri, akan membangun smelter pengolahan batu mangan dengan nilai investasi Rp1,2 triliun.

Baca juga : Pertamina Salurkan 450 Ribu BBM untuk Pembangkit dan BTS di Sulteng

Diketahui bahwa perusahaan itu joint venture antara Inggris dan Indonesia. Mereka akan mendatangkan bahan baku dari tambang batu mangan di Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat untuk diolah di pabrik yang akan dibangun di KEK Palu.

Selanjutnya, perusahaan lainnya adalah PT Sarana Dwima Jaya, yang membangun pabrik baja ringan, panel, holo, atap dan kalsiboard. Pembangunan pabrik ini juga sedang berjalan dan ditargetkan beroperasi pada April 2019. Nilai investasi Rp100 miliar.

Kemudian, perusahaan asal Tiongkok, menurut Mulhanan, bergerak di bidang industri pengolahan biji tembaga. Saat ini, pengelola perusahaan tersebut sedang menyelesaikan berbagai administrasi yang dipersyaratkan oleh pihak badan pengelola KEK Palu, selanjutnya akan menghitung nilai investasinya, melakukan pembebasan lahan, kemudian memulai pembangunan pabrik.

Dua perusahaan lainnya adalah pabrik pengolahan cips yang berasal dari Jepang bernama PT Hashimoto Gemilang Indonesia. Perusahaan ini bekerja sama dengan PT Astra, karena bahan baku cips itu adalah cangkang sawit yang berasal dari pihak PT Astra. (Abdi.K)

Artikel Terkait
ESDM Bagikan 100 Unit Lampu Tenaga Surya untuk Korban Gempa Sulteng
Pertamina Salurkan 450 Ribu BBM untuk Pembangkit dan BTS di Sulteng
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas