INDONEWS.ID

  • Rabu, 12/12/2018 12:04 WIB
  • Wiranto: Operasi Penyelamatan di Nduga, Papua Masih Terus Dilakukan

  • Oleh :
    • very
Wiranto: Operasi Penyelamatan di Nduga, Papua Masih Terus Dilakukan
Menkopolhukam Wiranto

 

Jakarta, INDONEWS.ID – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan saat ini operasi penyelamatan korban penembakan di Kabupaten Nduga, Papua, terus dilakukan baik di tempat kejadian maupun di sekitar kejadian. Pasalnya, banyak dari para pekerja yang menyelamatkan diri secara terpisah. 

Baca juga : Kenal Pamit` Kadispenau, Sederhana namun Meriah

“Jadi saat ini operasi penyelematan korban terus dilakukan, baik di tempat kejadian maupun di sekitar kejadian karena banyak juga dari para pekerja yang menyelamatkan diri secara terburai, tidak dalam kelompok tetapi terpecah,” ujar Menko Polhukam Wiranto usai memimpin Rakortas Tingkat Menteri membahas Perkembangan Penyelesaian Permasalahan Papua di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Berdasarkan laporan yang diterima dari Polri maupun TNI yang merupakan pasukan terpadu untuk operasi penyelamatan ini, sudah dapat diidentifikasi ada 17 orang yang meninggal karena ditembak dan dibacok. Kemudian, 4 orang ditemukan dalam keadaan selamat ada masih ada  4 orang lagi yang sedang dalam pencarian. Karena menurut teman-temannya, mereka bisa lari karena hanya luka bacok. 

Baca juga : Jamin Keselamatan Warga Sipil, Komnas HAM Dorong Pendekatan Terukur di Papua

“Kita harapkan dapat kita temukan dalam keadaan hidup. Mereka ini pahlawan-pahlawan pembangunan. Kemudian, ada 27 yang kita telah evakuasi dan selamat, tidak hanya pekerja jembatan tetapi ada pekerja Puskesmas, pekerja Telkom, kemudian karyawan di Sekolah Menengah Pertama atau SMP, itu sebanyak 27 dapat diselamatkan karena mereka juga melarikan diri,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Dalam kesempatan itu, Menko Polhukam juga melakukan klarifikasi mengenai isu-isu yang beredar saat ini. Misalnya saja ada isu bahwa TNI menggunakan bom dalam pencarian kelompok kriminal tersebut. Menko Polhukam menegaskan bahwa tidak ada penggunaan bom. Namun aparat keamanan menggunakan granat-granat pelontar. 

Baca juga : Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat

“Tidak ada kita gunakan bom tapi kalau kita gunakan granat-granat pelontar iya, suaranya untuk orang awam sama dengan bom, suaranya tapi barangnya tidak. Kalau bom dijatuhkan dari udara, ini ditembakan dari senapan. Jadi jangan sampai ada berita yang simpang siur seperti itu,” kata Menko Polhukam Wiranto. 

Menko Polhukam mengatakan, operasi lanjutan masih terus dilakukan. Dijelaskan, kemarin ada berita simpang siur tentang jumlah pasukan dan sebagainya, diakui bahwa memang ada satuan bantuan yang non organik, tidak hanya organik pasukan-pasukan Brimob maupun TNI di Papua yang dikerahkan atau setempat. Tetapi juga didatangkan dari pasukan non organik bukan dari Papua, apakah itu Brimob maupun Kopassus. 

“Ini karena memang dibutuhkan untuk satu operasi pengejaran yang tidak mudah karena memang medannya sangat sulit sekali,” kata Menko Polhukam Wiranto. (Very)

 

Artikel Terkait
Kenal Pamit` Kadispenau, Sederhana namun Meriah
Jamin Keselamatan Warga Sipil, Komnas HAM Dorong Pendekatan Terukur di Papua
Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat
Artikel Terkini
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
PTPN IV Regional 4, Bangun Tempat Wudhu Masjid Tuo
Pj Bupati Maybrat Temukan Fakta Mengejutkan Saat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Utara
Pj Bupati Maybrat Sidak SMK Negeri Ayamaru, Minta Pengelola Terapkan SOP Soal Pengunaan Fasilitas Laboratorium
Perjalanan Epik Menuju Rumah: Pengalaman Seru dari Ranca Buaya hingga Cibubur
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas