INDONEWS.ID

  • Jum'at, 18/01/2019 12:31 WIB
  • Hasto Kristiyanto Sebut Prabowo Lakukan Blunder

  • Oleh :
    • very
Hasto Kristiyanto Sebut Prabowo Lakukan Blunder
Debat pertama capres-cawapres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 17 Januari 2019. (Foto: suara.com)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Sekretaris Tim Kampanye Joko Widodo Hasto Kristiyanto menyebutkan capres nomor 02, Prabowo Subianto melakuan kesalahan fatal saat menyebutkan Presiden sebagi Chief of Law Enforcement.

Baca juga : JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim

Prabowo Subianto, kata Hasto, membuat pernyataan blunder, yang mencerminkan karakter dasarnya bahwa menjadi Presiden itu sebagai chief of law enforcement.

“Pernyataan yang berbahaya. Presiden menentukan kebijakan politik hukum sebagai penjabaran fungsinya sebagai kepala pemerintahan. Presiden tidak boleh intervensi atas masalah hukum. Jadi apa  yang disampaikan bahwa Presiden adalah Chief of Law Enforcement Officer  adalah cermin bawah sadarnya untuk gunakan jabatan Presiden sebagai alat intervensi hukum,” ujar Hasto menanggapi pernyataan Prabowo, pada Kamis malam.

Baca juga : Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia

Atas pernyataan tersebut Hasto mengatakan bahwa dirinya tidak heran mengapa Prabowo-Sandi terus melakukan kontrasting. “Berbagai persoalan lapangan yang diangkat Sandi perlu dicek kebenaran sebagai real case atau bagian dari kemasan untuk menyerang Pak Jokowi,” ujarnya.

Hal yang menarik dari debat tersebut, menurut Hasto, adalah posisi Kyai Maruf sebagai Cawapres yang memberikan dukungan sepenuhnya terhadap kebijakan Pak Jokowi.

Baca juga : Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem

“Agresifnya Sandi sekedar menyampaikan pesan bahwa Sandi lebih proaktif. Namun dalam tata pemerintahan yang baik, apa yang ditampilkan Sandi dikhawatirkan akan menciptakan peluang konflik. Sebab konstitusi mengatakan Wapres itu membantu presiden. Dengan demikian posisi yang diambil Kyai Maruf sangatlah tepat, mendukung kebijakan Presiden,” ujarnya.

Hasilnya, sekali bicara pernyataan Kiai Maruf singkat namun menohok. “Mengajak semua pihak membangun budaya menghormati kaum disabilitas. Ini menunjukkan kepiawaian dan kemampuan melihat solusi atas persoalan dan tidak hanya berorasi atau tebar janji,” ujarnya. (Very)

Artikel Terkait
JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas