INDONEWS.ID

  • Senin, 04/02/2019 17:01 WIB
  • Wiranto: Pilihlah Pemimpin Berdasarkan Pengalaman dan Rekam Jejak

  • Oleh :
    • very
Wiranto: Pilihlah Pemimpin Berdasarkan Pengalaman dan Rekam Jejak
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, di Jakarta Pusat, Senin (4/2/2019). Foto: Antaranews.com

Jakarta, INDONEWS.ID -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto meminta masyarakat tak main-main dalam menentukan pilihannya di Pilpres dan Pileg 2019. Sebalinya, Wiranto meminta agar masyarakat memilih memilih pemimpin yang memiliki pengalaman. 
 
"Kita akan menghadapi Pilpres dan Pileg 2019. Kelihatannya sederhana tinggal pilih pemimpin lalu selesai, padahal tidak. Kita harus memilih pemimpin berdasarkan pengalaman dan jelas rekam jejaknya," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2019).
 
Menurutnya, Pilpres merupakan penentu nasib bangsa lima tahun ke depan. Oleh karena itu, masyarakat jangan keliru memilih pemimpin jika tak ingin Indonesia hancur.
 
"Dalam agama Islam, saya mohon maaf pakai agama Islam, agama yang saya anut, disampaikan oleh Rasulullah bahwa di sana kalau suatu perkara diserahkan pada yang bukan ahlinya maka tunggu kehancurannya," ujarnya. 
 
Karena memilih pemimpin dalam Pemilu adalah bagaimana menentukan nasib bangsa lima tahun mendatang.
 
Wiranto mencontohkan bila sebuah bus berisi penumpang yang hendak menuju sebuah tempat wisata pegunungan dikemudikan oleh sopir angkutan kota atau sopir bemo. 
 
"Sopir kalau bukan ahlinya, Anda berspekulasi dengan nyawa Anda. Satu bis itu hanya seorang sopir, pasti kita memilih sopir yang sudah pengalaman naik gunung, sudah tahu rutenya, sudah jelas track record-nya sebagai sopir. Tapi kalau anda tahu-tahu nunjuk sopir tahunya sopir bemo, sopir angkot tiba-tiba dipercaya sebagai sopir bus, itu yang kita namanya kita sial," ujar Wiranto.
 
Wiranto juga kembali mengungkit soal ucapannya jangan memilih pemimpin "berengsek" atau "gendeng" lantaran tidak mau rakyat Indonesia menderita karena salah memilih pemimpin.
 
Ia memahami terkadang ucapannya tidak dipahami oleh rakyat, padahal imbauan untuk tidak memilih pemimpin berengsek itu bak ucapan seorang bapak yang tidak mengizinkan anak perempuannya menikah dengan pria berengsek atau gendeng.
 
"Nah tugas kita sekarang untuk sama-sama memberi pencerahan karena kalau negeri ini dipimpin orang yang salah kita semua akan mendapat dampaknya, bahkan anak dan cucu kita akan mendapatkan dampak dari kesalahan kita memilih pemimpin," ujarnya.
 
Wiranto pun mengungkapkan bahwa kewajiban aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri untuk terus menyampaikan kepada masyarakat agar tidak salah memilih pemimpin.
 
"ASN, TNI, dan Polri memang harus netral tapi menjadi tugasnya juga untuk memberi pencerahan kepada masyarakat agar tak salah memilih pemimpin," ucapnya. (Very)

Baca juga : JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Artikel Terkait
JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkini
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas