INDONEWS.ID

  • Senin, 04/02/2019 22:59 WIB
  • Kerja Sama dengan Inalum, Litbang ESDM Kembangkan Coal Tar Pitch

  • Oleh :
    • very
Kerja Sama dengan Inalum, Litbang ESDM Kembangkan Coal Tar Pitch
Kepala Badan Litbang ESDM, Sutijastoto, dengan Direktur Utama PT Inalum, Budi Gunadi Sadikin.(Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Sebagai upaya hilirisasi sektor pertambangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, BLU di Badan Litbang ESDM dan PT Inalum akan segera menindaklanjuti nota kesepahaman yang ditandatangani Kepala Badan Litbang ESDM dengan Direktur Utama PT Inalum, di The Dharmawangsa, Jakarta (1/2).

"PT Inalum dan BLU Puslitbang Tekmira berkolaborasi dalam penelitian dan pengembangan pembuatan Coal Tar Pitch dari ter hasil gasifikasi batubara, sedangkan BLU Puslitbangtek KEBTKE akan memberikan dukungan teknis terhadap penyediaan energi," ujar Kepala Badan Litbang ESDM, Sutijastoto.

Baca juga : Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan

Ia menjelaskan, Coal Tar Pitch (CTP) adalah residu hasil distilasi tar, sebagai produk samping dari proses pirolisis seperti proses pembuatan kokas dan gasifikasi. Kombinasi sifat kelengketan dan kadar karbon tinggi, membuatnya sangat ideal sebagai material perekat pada pembuatan anoda (elektroda penghantar listrik).

Ketersediaan CTP di Indonesia saat ini sangat bergantung pada pertumbuhan industri baja, karena CTP merupakan produk samping pembuatan kokas (metallurgical coke) yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja pada peleburan baja.

Baca juga : Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan

Beberapa tahun terakhir harga CTP dunia melonjak karena produsen kokas di Tiongkok mengurangi produksi kokas. Walau Indonesia adalah salah satu eksportir batubara terbesar di dunia, namun mayoritas batubaranya tipe non cooking yang tidak dapat diolah menjadi kokas metalurgi.

Tanpa industri pembuatan kokas metalurgi, maka tidak ada produksi tar sebagai bahan dasar CTP. Di sisi lain kebutuhan CTP dalam negeri terus meningkat dan fluktuasi nilai tukar rupiah telah menekan pertumbuhan industri aluminium Indonesia. Indonesia membutuhkan bahan baku alternatif dalam pembuatan CTP selain dari pembuatan kokas.

Baca juga : Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan

PT Inalum juga berupaya mendapatkan tambahan energi listrik dari sumber energi baru terbarukan. Diharapkan dengan kerja sama antara BLU Puslitbangtek KEBTKE dan PT Inalum akan mendapatkan kajian pasokan listrik secara efisien dan ramah lingkungan. (Very)

Artikel Terkait
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
Artikel Terkini
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Menteri Harus Mampu Membaca Tanda-tanda Zaman untuk Menggerakan Semangat Indonesia
MRP Desak Presiden Jokowi Pastikan Cakada 2024 Se-Tanah Papua Diisi Orang Asli Papua (OAP)
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas