INDONEWS.ID

  • Rabu, 20/02/2019 22:30 WIB
  • Relawan Pertiwi Ajak Pemilih 01 dan 02 untuk Kampanye Damai

  • Oleh :
    • very
Relawan Pertiwi Ajak Pemilih 01 dan 02 untuk Kampanye Damai
Organisasi relawan Perempuan Tangguh Pilih Jokowi-Amin (Pertiwi) menginisiasi gerakan “#KampanyeDamai” di Jakarta, pada Rabu (20/2/2019). (Foto: Indonews.id)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Polarisasi kampanye Pilpres 2019 semakin tajam sejak Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Ajang yang seharusnya menjadi pesta demokrasi tersebut justru menjadi wahana saling ejek, saling serang, hingga tebar hoax dan ujaran kebencian yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Riuhnya jagat sosial media akibat polarisasi ini juga memicu apriori dengan kehidupan berdemokrasi yang diindikasikan oleh survei mengenai kecenderungan meningkatnya kelompok yang tidak menggunakan haknya (golput) pada pemilu kali ini. 

Baca juga : JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim

Berangkat dari kepedulian terhadap kehidupan berbangsa yang semakin terbelah, organisasi relawan Perempuan Tangguh Pilih Jokowi-Amin (Pertiwi) menginisiasi gerakan “#KampanyeDamai” di Jakarta, pada Rabu (20/2/2019).

Juru Bicara Pertiwi, Sjully Darsono mengatakan, kampanye itu bertujuan mengajak masyarakat untuk bersama-sama berkampanye sehat mendukung pasangan Capres pilihannya dengan cara-cara yang damai, sejuk, dan simpatik sekaligus mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca juga : Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia

“Kalau kita lihat lini masa di media sosial, setiap hari terjadi saling ejek, saling nyinyir, hingga saling lontar kebencian dan tebar hoax antara kubu pendukung 01 dan 02. Hubungan yang dulu harmonis berubah menjadi permusuhan. Jalinan pertemanan teputus karena unfollow bahkan unfriend dan tak jarang hal itu juga tarjadi di lingkungan keluarga atau saudara,” ujarnya.

Menurut Sjully, kondisi ini sedikit banyak mempengaruhi sikap sebagian masyarakat khususnya kaum milenial yang apriori terhadap politik dan mereka yang berlum menentukan pilihan (undecided voters). Apabila didiamkan hal ini bisa berdampak pada rendahnya tingkat partisipasi dalam pemilu kali ini karena meningkatnya jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya, atau golput.

Baca juga : Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem

“Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga, ada kecenderungan peningkatan jumlah golput. Ini sangat disayangkan karena sebagai pesta lima tahun sekali seharusnya pemilu disambut dengan antusiasme dan kegembiraan,” ujarnya.

Publik Relations Pertiwi, Catharina Widyasrini menambahkan gerakan #KampanyeDamai akan terus dijalankan oleh Pertiwi sampai dengan minggu tenang, baik melalui kegiatan di darat maupun melalui udara (media sosial). Dia optimistis #KampanyeDamai menjadi gerakan yang meluas mengingat jumlah anggota Pertiwi yang mencapai 3.000 relawan yang tersebar di 20 kota, bahkan hingga ke luar negeri seperti London, Washington dan Sydney.

“Terkait dengan kegiatan #KampanyeDamai, Pertiwi akan berkolaborasi dengan relawan-relawan pendukung Jokowi-Amin agar menjadi gerakan publik. Selain agenda rutin, yang kami sebut #RabuBerSATU dengan melakukan kampanye damai di mal-mal, gerakan ini kami tingkatkan menjadi agenda harian dengan menyasar fasilitas publik lainnya, tidak terbatas pada mal,” ujar Catharina. (Very)

 

Artikel Terkait
JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkini
Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Maybrat: Menuju Indonesia Emas
Di Acara Mengenang Tokoh Pers Nasional Prof Salim Haji Said, Pemred Asri Hadi Bertemu Bacalon Walkot Tangsel
Raih Gelar Doktor Honoris Causa Gyeongsang National University (GNU), Menko Airlangga Diakui Dedikasinya dalam Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan
ICC Terbitkan Surat Penangkapan Terkait Konflik Gaza, Hikmahanto: Tiga Alasan Masih Sulit Dilakukan
"Sekolah Damai" di SMA 3 Semarang, BNPT: Upaya Ciptakan Lingkukngan Pendidikan Aman, Damai, dan Penuh Nilai Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas