Jakarta, INDONEWS.ID - Gunung Merapi di Yogyakarta, Jawa Tengah masih kembali bergeliat. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, gunung api itu meluncurkan empat kali guguran lava pijar ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 300 sampai 900 meter, Rabu (27/2/2019).
"Selama pukul 00.00-06.00 WIB, berdasarkan data seismik terjadi tujuh kali gempa guguran dengan durasi 13-90 detik,” tulis BPPTKG melalui akun Twitter resminya, Rabu (27/2/2019).
Berdasarkan dari analisis morfologi volume kubah lava Gunung Merapi tersebut mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari. Kubah lava ini terbilang masih stabil dengan laju pertumbuhan rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada. Dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
Selain itu, BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas dengan jarak luncur yang semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan. Mereka diminta mewaspadai bahaya lahar hujan, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi. (rnl)