INDONEWS.ID

  • Senin, 04/03/2019 23:04 WIB
  • 99% Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan Karena Ulah Manusia

  • Oleh :
    • very
99% Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan Karena Ulah Manusia
Kepala BNPB Doni Monardo dan para pejabat lainnya, di acara Rakor Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana Karhutla di Kantor Bupati Bengkalis (4/3). (Foto: ist)

Bengkalis, INDONEWS.ID - Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia penyebabnya adalah 99% ulah manusia dan 1% nya adalah alam.

"Antara lain, tidak sengaja karena buang putung rokok atau membakar sampah, disengaja karena ingin membuka lahan, dan disengaja karena dibayar. Alasannya adalah dampak kurangnya lapangan kerja," kata Kepala BNPB Doni Monardo di acara Rakor Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana Karhutla di Kantor Bupati Bengkalis (4/3). 

Baca juga : KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia

Permasalahan utamanya adalah karena faktor ekonomi masyarakat. Salah satu solusinya adalah memanfaatkan lahan yang subur di Riau dalam meningkatkan komoditas ekonomi rakyat seperti kopi, lada, dan sebagainya, sehingga terbuka lapangan kerja untuk masyarakat. Contohnya pasar lada setiap tahunnya sampai dengan 16 miliar USD. 

Upaya pencegahan dan mitigasi akan lebih baik dan efektif dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan. Tahun 2015, kerugian ekonomi Indonesia mencapai 221 triliun atau 2x lipat akibat kerugian ekonomi di bencana tsunami di Aceh. 

Baca juga : Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel

Upaya mengurangi risiko dalam penanggulangan bencana disampaikan  Kepala BNPB Doni Monardo. "Kita Jaga Alam Bengkalis agar Damai dan Harmonis," ucapnya. 

“Perubahan iklim banyak menjadi perbincangan di antara kita, solusinya adalah Kita Menjaga Alam, Alam Menjaga Kita. Harus menjaga keseimbangan alam. Program pentahelix yang melibatkan semua unsur, para pakar/akademisi, dunia usaha, pemerintah, masyarakat dan media,” tambahnya.

Baca juga : Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat

Korban akibat bencana melampui korban perang, selama 18 tahun (2000-2018) mencapai 1.220.701 orang yang meninggal.

Selain Kepala BNPB Doni Monardo sebagai pembicara kunci pada rapat koordinasi kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan Kabupaten Bengkalis tahun 2019 di Kantor Bupati Bengkalis yaitu Gubernur Riau, Syamsuar. Selain itu, Bustami HY selaku Sekretaris Daerah yang mewakili Bupati Bengkalis, Kepala BMKG Dwikorita, Haris Gunawan dari Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Raffles dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Wakil Asops Panglima, Khairil Lubis.

Gubernur Riau, Syamsuar dalam sambutannya  mengatakan Pulau Bengkalis adalah pulau terluar dari Riau. Selain Karhutla ancaman bencana lainnya adalah abrasi. "Terima kasih atas kunjungannya ke Riau, komitmen kami mencetuskan Riau Hijau. Sesuai arahan Presiden tidak ada pembukaan lahan baru, dan kami berkomitmen tentang hal tersebut. Karena sudah ada 2.8 juta hektar lahan sawit dan Riau merupakan terbesar di Indonesia," ucap Gubernur Riau.  

Bustami HY selaku Sekretaris Daerah yang mewakili Bupati Bengkalis menjelaskan Kebakaran hutan dan lahan dapat dihentikannya atau dikurangi jumlahnya. Sehingga kita dapat menjadi tanggungjawab bersama, dan tidak ada lagi bencana asap yang merugikan masyarakat Indonesia, dari segi kesehatan, kerugian ekonomi dan tidak mencemari lingkungan.

"Seluruh komponen bertanggung jawab menjaga agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan termasuk forkopimda, kepala dusun dan masyarakat," ujarnya. 

Kepala BMKG Dwikorita menjelaskan bulan Juni-September 2019 akan terjadi kemarau panjang, selain tahun ini adalah musim El Nino. "Bengkalis masuk pada bulan Juni perkiraan musim kemaraunya dan Riau akan dimulai Maret Akhir," ungkapnya.

Informasi cuaca dan potensi hot spot akan terjadi setiap hari. Di Riau ada 3 (tiga) stasiun BMKG, untuk memantau cuaca dan sebagainya.

Satelit yang memantau baru bisa di-update 6 jam sekali, dan baru dapat dipublish dalam 24 jam. Untuk itu diantisipasi dengan mendeteksi hot spot setiap 10 menit, dengan www.satelit.bmkg.go.id. Namun memiliki kelemahan karena baru dapat mendeteksi zona lebih dari 500 meter persegi. 

Selanjutnya Haris Gunawan Deputi dari Badan Restorasi Gambut (BRG) mengatakan gambut tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita. Bekerjasama dengan BPPT, katanya, BRG, mengembangkan inovasi pemantauan gambut secara realtime dengan menggunakan android. 

"Lahan gambut di Riau dalam keadaan merah. Sehingga kita perlu meningkatkan kesiapsiagaan. Perlu adanya air untuk menyeimbangkan ekosistem, restorasi gambut, pelibatan masyarakat, dan peringatan dini terhadap kebakaran lahan gambut. Harus jelas kepemilikan lahan untuk memudahkan pemadaman, dan sejahterahkan rakyat," katanya.

Raffles, direktur dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan, sesuai arahan menteri LHK, tidak ada lagi pembukaan lahan baru, apalagi yang berlahan gambut. HTI juga ditinjau kembali agar tidak ada lagi yang lahan HTI yang berlahan gambut. Bengkalis di tahun 2019 agak tinggi potensi Karhutla dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami sedang membuat inovasi menggunakan sprinkle untuk membasahi lahan gambut agar tidak mudah terbakar. Ada contoh yang baik dari pembukaan lahan gambut tanpa membakar di Kubu Raya," ujarnya.

Seusai melakukan rakor, Kepala BNPB dan rombongan melakukan kunjungan ke posko Karhutla bersama di BPBD Bengkalis. Meninjau peralatan yang ada, kesiapan sumber daya, pantauan hot spot dan sebagainya. (Very)

Artikel Terkait
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas