INDONEWS.ID

  • Senin, 01/04/2019 10:15 WIB
  • Pilpres 2019: Pancasila Versus Pancasila

  • Oleh :
    • very
Pilpres 2019: Pancasila Versus Pancasila
Debat Capres keempat, di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID—Walau berlangsung seru, debat Calon Presiden (Capres) 2019 putaran keempat yang bertemakan pemerintahan, ideologi, keamanan pertahanan serta hubungan luar negeri diakhiri dengan kehangatan dan penuh keakraban. Baik Capres Joko Widodo maupun Capres Prabowo Subianto sepakat bahwa Pancasila sudah final dan masing-masing saling memuji bahwa jiwa pancasilais, nasionalisme, dan patriotisme yang ada di diri masing-masing sudah tidak perlu diragukan lagi. 

Baca juga : Putra Asli Papua dan NTT Diusulkan Jadi Menteri Milenial Kabinet Jokowi

Wakil Ketua Komite I DPD RI yang membidangi persoalan pemerintahan Fahira Idris mengungkapkan, komitmen kedua capres terkait Pancasila dan sikap saling memuji bahwa keduanya tidak perlu lagi diragukan jiwa pancasilais dan nasionalismenya, membuyarkan wacana pihak-pihak yang menyatakan bahwa Pilpres 2019 adalah pertarungan antara ideologi Pancasila dengan khilafah.

Oleh karena itu, pascadebat keempat yang penuh keakraban ini, semua pihak diharapkan mampu menahan diri untuk tidak menyudutkan apalagi membenturkan kedua calon dengan isu-isu ideologi yang tidak berdasar. Karena, Pancasila sudah final.

Baca juga : KPU Tetapkan Presiden dan Wapres Terpilih Sore Ini

“Dari debat kemarin rakyat bisa melihat, baik Pak Jokowi dan Pak Prabowo komitmennya tidak perlu diragukan lagi soal Pancasila. Keduanya juga saling memuji dan tidak meragukan bahwa jiwa nasionalisme dan patriotisme sudah tertancap kuat di benak masing-masing. Jadi Pilpres 2019 ini adalah Pancasila versus Pancasila,” ujar Fahira Idris di sela-sela Sosialisasi Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat (31/3).

Fahira meminta semua pihak menghargai komitmen kuat masing-masing capres terkait Pancasila dengan menahan diri tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang malah berpotensi kontraproduktif dan memperkeruh suasana menjelang 17 April 2019.

Baca juga : KPU Berharap Kedua Paslon Terpilih Hadiri Rapat Pleno Penetapan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024

Idealnya, lanjut Fahira, para elite menjelang hari H pencoblosan, menyejukan suasana dan menentramkan hati para pendukungnya dan rakyat. Karena siapapun yang hendak mengotak-atik Pancasila akan berhadapan dengan kekuatan rakyat Indonesia. 

“Pancasila sudah final. Yang perlu kita diskusikan saat ini adalah bagaimana implementasi sila dan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila itu adalah jalan penuntun bagi bangsa ini untuk menyejahterakan rakyatnya. Komitmen mengamalkan Pancasila untuk memakmuran negeri inilah yang harus menjadi perhatian besar kita semua,” pungkas Senator Jakarta ini. (Very)

 

Artikel Terkait
Putra Asli Papua dan NTT Diusulkan Jadi Menteri Milenial Kabinet Jokowi
KPU Tetapkan Presiden dan Wapres Terpilih Sore Ini
KPU Berharap Kedua Paslon Terpilih Hadiri Rapat Pleno Penetapan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024
Artikel Terkini
Perkuat Semangat Persaudaraan Antara Siswa, SMP Notre Dame Gelar Paskah Bersama dan Peringatan Hardiknas 2024
PNM Mekaar Beri Reward Ketua Kelompok Unggulan Studi Banding Olahan Jamu Tradisional
PNM Berikan Ruang Bakat dan Silaturahmi Karyawan Lewat Event SEHATI
Waspadai Pihak-Pihak yang Benturkan Konsep Negara Pancasila dengan Agama
Pelintas RI - Timor Leste Kini Bisa Akses Internet `Ngebut` di PLBN Motaain
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas